LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Kabupaten Lombok Timur menempati posisi paling buncit dalam penilaian tren Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) 2022 lingkup pemerintah daerah kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu berdasarkan data yang dirilis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Kabupaten Lombok Timur pada predikat RB 2022 memperoleh nilai C, sementara predikat SAKIP 2022 mendapatkan nilai B.
Melalui keterangan tertulisnya, Sekertaris Daerah (Sekda) Lombok Timur HM. Juaini Taofik menegaskan bahwa dirinyalah yang paling bertanggungjawab atas posisi Lotim sebagai juru kunci dari 10 kabupaten dan kota dari sisi penilaian Reformasi Birokrasi dan SAKIP 2022.
“Secara umum total nilai RB dan SAKIP Lombok Timur tahun ini meningkat dibandingkan nilai RB dan SAKIP 2021,” katanya
Sekda yang akrab disapa Kak Opik ini mengungkapkan, penilaian RB dan SAKIP mencerminkan sejauh mana efektivitas dan efesiensi penyelenggaraan Birokrasi Daerah, Akuntabilitas pemerintahan dan kualitas layanan Publik melalui metode penilaian mandiri pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) 2022 yang penilainya maret sampai juni 2022.
Tentu hasil ini, jelas dia menjadi cemeti bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan juga dalam teknis pengisian Form. Karena biasanya terkendala dengan tidak mencatat dan melaporkan apa yang sudah dikerjakan.
Sekda mengatakan, ada pepatah dalam Birokrasi yang sehari-hari bergelut di dunia Birokrasi yakni catat apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang sudah tercatat.
“Hal secuil terkadang menyebabkan hal besar seperti peran Admin yang lupa menginput atau terlambat menginput di sistem aplikasi,” ujarnya, Kamis 4 Mei 2023.
Sementara ketua Kasta Lombok Timur Daur Tasalsul mengatakan, selama ini pemberitaan di publik tentang Lombok Timur selalu menempati rangking terbaik, namun kenyataannya berdasarkan pemaparan Kemenpan RB berada dalam peringkat paling rendah.
“Hari ini pemaparan dari kemenpan RB di lombok raya, ternyata lombok timur menempati rangking terendah dalam indeks reformasi birokrasi, kasian juga ya,” ujarnya
Kesuksesan yang di gembar-gemborkan selama ini, ujar Daur, berbanding terbalik dengan fakta yang dipaparkan kementrian yang paling pantas memberikan penilaian.***