KegiatanNasionalpendidikan

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Adakan Kesehatan Holistik

×

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Adakan Kesehatan Holistik

Share this article


Semarang, FMI – Pemahaman masyarakat awam tentang kesehatan masih dalam lingkup sederhana. Seseorang dikatakan sehat ketika fisiknya sehat. Berdasarkan disiplin ilmu kesehatan bukanlah sebatas itu. Oleh karena itu, tim yang tergabung dalam kelompok 33 Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisitif Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR) Angkatan XI mengadakan Podcast dengan tema Kesehatan Holistik: Pandangan Kedokteran Timur dan Pemberdayaan Diri Tentang Kesehatan Holistik, Senin (08/02/21)

Untuk menyukseskan acara tersebut, Tim kelompok 33 KKN MIT DR XI mengundang narasumber yang memiliki potensi pada bidang tersebut. Seorang Founder dari Rumah Pemberdayaan Diri di Kota Semarang dengan nama Boys Meramu. Beliau adalah Bang Boy Adhyatma.

Dalam podcast tersebut, Bang Boy menjabarkan perihal Kesehatan Holistik mulai dasar sampai teknik-teknik khusus dalam merawat kesehatan.

“Bahwa Kesehatan secara Holistik mencakup 3 aspek yaitu pikiran, perasaan, dan fisik. Jika dikaitkan dengan keilmuan kedokteran timur ketika seseorang mampu mengendalikan pola pikirnya untuk selalu berfikir positif maka akan membawa kita kepada perasaan yang lebih tenang dan terkontrol. Ketika perasaan terkontrol dengan baik maka fisikpun akan lebih terjaga dan tidak mudah rentan terhadap penyakit. Pola ini bersifat fleksibel, bisa dimulai dengan pikiran terlebih dahulu, perasaan terlebih dahulu, atau bahkan fisik terlebih dahulu yang merasakan. Semua tergantung pribadi masing-masing dalam mengolah 3 hal tersebut,” papar Founder Rumah Pemberdayaan Diri Kota Semarang.

Pria yang Akrab dengan panggilan Bang Boy juga mengatakan, Membahas tentang kesehatan holistik tentu tidak lepas dari aspek pikiran, perasaan, dan fisik. Tiga hal ini tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Ketika salah satu rusak maka akan mempengaruhi respon dari aspek lain. Seseorang harus bisa mengendalikannya dengan baik. Respon pertama bisa diterima oleh aspek mana saja, namun pesan yang diteruskan itulah yang akan mempengaruhi respon selanjutnya.

Selain itu, Bang Boy juga memberikan tanggapan terkait fenomena yang terjadi saat ini tentang dampak media sosial, postingan pada media sosial, serta demam game online yang sedang melanda masyarakat pada umumnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa apa yang kita terima akan menjadi data yang mempengaruhi respon atau tindakan kita selanjutnya. Media sosial atau postingan pada media sosial tidak semuanya membawa dampak positif atau dampak negatif. Sama halnya dengan game online, bisa berdampak negatif jika menjadikan pemainnya menjadi anti sosial dan agresif. Namun juga bisa menjadi sumber komersil atau pelebur kegelisan dengan media pelampiasan ngegame online. Semua tergantung masing-masing individu dalam memfilter data mana yang harus masuk kedalam memori alam bawah sadar dan mana yang harus ditinggalkan.
Ketika kesehatan dihubungkan dengan media sosial, postingan yang ada didalamnya atau game online tentu sangat berpengaruh. Ketika isi dari media tersebut hal-hal positif maka akan membawa pengaruh positif pada diri individu dan berlaku sebaliknya. Sama halnya dengan game online, akan membawa dampak positif bagi orang yang memanfaatkannya dengan baik dan akan memberikan dampak negatif ketika membawa pemainnya lebih suka menyendiri, lebih asik dengan dunianya sendiri dan agresif kepada orang lain, ujar Bang Boy.


“Cara sederhana yang bisa di lakukan dengan pemberdayaan diri. Dimana kolaborasi antara pikiran, perasaan, dan fisik dibawa untuk memberikan dampak positif kepada diri sendiri dan orang lain. Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sabaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Bagaimana kita menggali potensi dan membawanya keranah postif tentu akan meminimalisir pikiran, perasaan, atau bahkan fisik kita kearah yang negatif. Hasilnya kita akan melakukan tindakan yang lebih baik lagi kedepannya,” ungkapnya

Sambungnya, cara sederhana dalam merawat kesehatan dengan melakukan pemberdayaan diri, dimana kita membawa pikiran, perasaan, dan fisik kearah yang lebih positif. Memberikan kebahagiaan kepada diri sendiri dan orang lain. Ini bisa dikorelasikan dengan Sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi yang lainnnya

Pada akhir pembicaraan ia berpesan kepada teman-teman mahasiwa dan masyarakat pada umumnya bahwa pemberdayaan diri itu wajib bagi masing-masing individu. Hidup adalah anugerah, diri sendiripun anugerah dari Tuhan. Tugas kita menjaga, merawat, dan memanfaatkan tubuh kita kearah hal-hal yang bermanfaat.


Redaksi-FMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *