LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Petani di bawah kaki gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur mengeluh akibat anjloknya harga toma disaat musim panen.
Karena harga sangat murah, kisaran Rp5000 perkilogram, petani membiarkan buah tomat membusuk di pohon.
Hal itu disampaikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) Mataram, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN UNDIKMA memberikan solusi kongkrit, simpel dan praktis dengan membuat pelatihan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) sun read tomato.
Produk ini dibuat dengan bahan gula, bawang putih, garam halus, lalu dijempur di sinar Matahari sampe 3/4 hari. Kemudian di celupkn di wadah minyak salat lalu dimasukkan kedalam kemasan.
Sun read tomato ini juga bisa dipasarkan di semua kalangan, khususnya di hotel-hotel yang ada di desa Sembalun, untuk dijadikan sebagai pelengkap makanan.
“Untuk harga bisa melonjak tinggi satu kamplet harga Rp80.000 hingga Rp500.000, karena kita lihat petani di Sembalun dominan petani sayur, tomat dan cabe,” ujar ketua Kelompok, Kamis 19 Oktober 2023.
Tak hanya itu, ia menegaskan, pihaknya melakukan pelatihan ini agar dapat meningkatkan pengetahuan petani dalam mengelola hasil pertanian.
“Kita hadir untuk menyelamatkan petani dari harga anjlok, sehingga mereka nantinya bisa mengelola tomat yang dibiarkan di pohonnya,” jelas Habibi.***
Mahasiswa KKN UNDIKMA Sembalun Berikan Solusi Bagi Petani Tomat Ditengah Anjloknya Harga
