LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno sebut Lombok Timur memiliki destinasi wisata kelas dunia seperti Desa Wisata Tete Batu, Desa Wisata Kembang Kuning, Sembalun dan destinasi lainnya.
“Selain destinasi wisata, produk kuliner dan fashion di Lombok Timur juga menjadi potensi yang paling menonjol,” kata Menparekraf saat menghadiri acara Workshop KaTa Kreatif yang diikuti oleh ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Lombok Timur, Rabu 17 Mei 2023.
Kegiatan itu berlangsung di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Lombok Timur, turut dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. M. Zulkieflimansyah serta Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy.
Workshop tersebut merupakan rangkaian roadshow dari 35 Kabupaten dan kota, sementara Lombok Timur menjadi Lokasi ke-9 yang dikunjungi oleh Menparekraf sejauh ini.
Meskipun memiliki destinasi wisata dan kuliner yang menonjol, namun demikian ia menyebut ada kekurangan dan menjadi catatan bagi Lombok Timur adalah belum menjalankan uji petik. Untuk itu, ia mendorong agar Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur mendaftar menjadi Kabupaten Kreatif dengan mengikuti proses uji petik.
Bahkan Menteri Sandi menegaskan siap memfasilitasi setiap daerah untuk mendaftarkan para pelaku UMKM yang ada. Hal tersebut menurutnya, merupakan proses perwujudan komitmen dan konsistensi agar ekosistem ekonomi kreatif di Lombok Timur semakin baik mengingat destinasi wisata di Lombok Timur berada pada level dunia dengan adanya Gunung Rinjani.
Selain itu, ia mengajak agar semua pihak membangun ekosistem ekonomi kreatif melalui dorongan terhadap tatanan sosio ekonomi. Menurutnya UMKM menjadi pembuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Oleh karenanya ia berharap ilmu yang didapatkan pada workshop hari ini dimaksimalkan sebagai lokomotif penggerak ekonomi.
Sementara itu untuk diketahui, Lombok Timur berhasil menjadi pemenang dari Desa Wisata Terbaik Indonesia yakni Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya.***