LOMBOK BARATNews

Mensos RI Akan Siapkan Fasilitas Standar PBB Bagi Korban Banjir di Lobar

×

Mensos RI Akan Siapkan Fasilitas Standar PBB Bagi Korban Banjir di Lobar

Share this article

Lombok Barat, FMI – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini meminta para pengungsi korban banjir bandang dan tanah longsor di Dua Kecamatan yakni Desa Batulayar Barat dan Desa Kekait Gunungsari agar dipindahkan. Karena Risma menilai pengungsi saat ini masih belum aman karena dekat dengan perbukitan yang masih rawan terjadi longsor.

Di samping itu curah hujan sampai bulan Maret diperkirakannya masih tinggi. Untuk itu bagi yang masih tinggal di bawah pegunungan untuk pindah tidur dulu sementara jika terjadi hujan pada malam hari.

“Kita akan siapkan tempat yang nyaman,” sebut Risma usai meninjau lokasi banjir bandang di Batulayar Utara dan korban di pengungsian bersama Wakil Gubernur NTB, DPR RI, DPD RI, Bupati Lombok Barat, Kapolda NTB dan Danrem 162 Wirabhakti serta dari pejabat Kementerian RI, Jum’at (10/12/21).

Jika masyarakat siap ia bersama Wakil Gubernur, Bupati, DPRD, DPD dan Kades akan mencarikan tempat yang nyaman untuk dibangunkan tenda. Sebagai tempat tidur yang nyaman nantinya.

Saat malam hari seluruh warga di lokasi bencana tidak diperbolehkan tinggal di rumah dan harus kembali ke pengungsian. Begitu pun saat terjadi hujan, walaupun itu di siang hari, seluruh warga yang terdampak diwajibkan untuk segera kembali ke pengungsian.

“Artinya, warga di sekitar itu juga minimal saat hujan atau saat malam hari, mereka harus tinggal,” harapnya.

Selain itu, ia akan menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan standar Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, agar masyarakat yang mengungsi bisa tetap merasa nyaman. Karena mereka harus mengungsi dalam jangka waktu yang tidak sebentar, tidak hanya satu atau dua minggu.

“Karena ini bukan jangka waktu yang pendek, tapi ini bisa berlangsung sampai satu bulan, dua bulan. Sampai kondisinya bisa dinyatakan aman,” paparnya.

Tenda yang akan dibangunkan, sambung Risma, bahannya tidak panas. Jadi lebih dingin dibandingkan tenda biasanya. Siang pun bisa berteduh dengan nyaman. Ada jendelanya juga bisa dibuka.

Tidak hanya itu, mantan Walikota Surabaya itu juga akan segera mendatangkan toilet portable untuk para pengungsi. Karena hingga saat ini, belum ada toilet darurat di posko tersebut.

“Kalau kurang, nanti kami akan kirim dari Bali dan Bekasi,” pungkasnya.

Sedangkan Bupati H. Fauzan Khalid menyambut baik keinginan mantan Walikota Surabaya itu yang akan membangunkan tenda bagi para pengungsi dengan tenda yang sangat layak dan nyaman. Terkait masalah masyarakat yang tidak mau pindah pihaknya akan melakukan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat pengungsi.

“Bagi masyarakat yang mau atau tidak, itu tugas kami,” kata Fauzan.

Ia juga menyebutkan sesuai data ada 900 rumah yang rusak se-Lombok Barat dan itu belum diidentifikasi mana rusak berat, ringan dan rusak sedang.

“Insyaallah kita upayakan semuanya kita akan bangunkan, karena ada sisa Anggaran Rumah Tahan Gempa (RTG) di BPNPB sekitar Rp14 milliar,” terangnya.

Kita akan coba usulkan bisa tidak dipakai untuk membangunkan rumah yang terdampak korban banjir dan tanah longsor. Secara lisan itu bisa. Dan itu kita pakai tanpa meminta bantuan lagi ke Pemerintah Pusat.

Intinya, kata dia, uang sudah ada tapi perlu minta ijin dulu kepada BPNPB dan Menteri Keuangan karena uang itu merupakan efisiensi dari RTG dan prubahan status misalnya rusak berat setelah dicek menjadi rusak sedang.
Dan yang rusak sedang setelah dicek ulang menjadi rusak ringan.

Terkait nominal, sebut Fauzan, ia akan menunggu Pemerintah Pusat. “Karena waktu gempa yang rusak berat dapat Rp 50 juta itu bukan keputusan kami tapi itu Keputusan Pemerintah Pusat,” cetusnya (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *