LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) kabupaten Lombok Timur bersama ratusan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) tujuan Polandia melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor PT. Bagoes Bersaudara dan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur.
Aksi yang dilakukan ratusan CPMI tujuan Polandia ini, diduga buntut dari kekecewaan mereka terhadap pihak PT yang sampai saat ini belum mengembalikan uang yang sudah di setor calon buruh migran.
“Para CPMI meminta agar biaya yang sudah dikeluarkan untuk dikembalikan seluruhnya. Dana yang telah diserahkan masing-masing calon buruh migran berkisar antara Rp.15.000.000 hingga Rp. 20.000.000. Jika ditotal keseluruhannya mencapai Rp. 3 Miliyar lebih,” tukas Usman, Ketua SBMI Lotim.
Sebelumnya, pihak PT Bagoes Bersaudara dan CPMI telah di mediasi pada 10 Maret 2022 oleh Disnakertrans Lotim, Perwakilan dari Kementerian Tenaga Kerja RI, dan Satgas BP2MI.
Dalam mediasi itu, menghasilkan kesepakatan bahwa pihak PT Bagoes Bersaudara akan mengembalikan uang para CPMI pada tanggal 31 Maret 2022.
Namun, hingga hari ini pihak PT Bagoes Bersaudara tidak kunjung mengembalikan uang tersebut. Sehingga CPMI menganggap pihak PT melakukan penipuan. Bahkan, saat ini direktur PT sudah berubah. “Adanya perubahan direktur ini seolah-olah ada upaya cuci tangan,” cetusnya
“Jika uang kami tidak dikembalikan, kami akan menyegel Kantor PT Bagoes Bersaudara,” teriak massa aksi di depan kantor Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Lotim.
Masa aksi juga meminta Dinas bertindak tegas terhadap PT Bagoes Bersaudara. Bahkan mencabut izin perusahaan-perusahaan yang bermasalah termasuk Bagoes Bersaudara.
“Disnakertrans Lotim harus melakukan verifikasi kembali perusahaan di lotim supaya tidak ada Perusahaan yang melakukan penipuan bahkan perdagangan orang,” ujarnya
Adapun jumlah CPMI tujuan Polandia ini,tutur Usman, awalnya sebanyak 211 orang, namun ternyata ada tambahan yang direkrut PT Bagoes Bersaudara, sehingga jumlah keseluruhannya sebanyak 226 orang. (FMI)