KriminalNasional

MN KAHMI Desak Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Ketum DPP KNPI

×

MN KAHMI Desak Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Ketum DPP KNPI

Share this article

JAKARTA | FMI.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama, mengalami luka lebam dan Kepala sobek akibat pengeroyokan yang dilakukan orang tidak dikenal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin 21 Februari 2022.

Presidium Majlis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Viva Yoga Mauladi mengecam pengeroyokan kepada Ketua Umum DPP KNPI tersebut.

“Cara-cara premanisme seperti itu tidak dapat dibenarkan, karena Indonesia adalah negara hukum,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, baru-baru ini dilansir dari website kahminasional, Senin (21/2)

Karena itu, MN KAHMI mendorong kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan terhadap ketua umum DPP KNPI, agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kepolisian harus segera mencari para pelaku dan ditindak tegas agar cara-cara barbarianisme tidak bisa dibiarkan, tidak cocok di negara demokrasi,” tegas Viva Yoga.

Insiden pengeroyokan kepada Haris Pertama, yang juga Ketua Bidang Kepemudaaan dan Olahraga Majelis Nasional (MN) KAHMI, terjadi di parkiran rumah makan Garuda, Cikini, sekitar pukul 14.10 WIB.

Setibanya di lokasi dan turun dari mobil, Haris langsung dipukul oleh lebih dari tiga orang tidak dikenal. Dia disinyalir telah dibuntuti sejak dari rumah.

Menurutnya, Haris dipukul pelaku menggunakan batu dan benda tumpul lainnya. Beberapa saat kemudian, beberapa pelaku lalu kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Sementara itu, Haris Pertama melapor ke Polsek Menteng untuk membuat laporan sekaligus divisum. Namun, personel yang bertugas disedikit lambat dan meminta korban duduk dahulu.

Haris lantas bergegas ke IGD RSCM Kencana untuk penanganan medis. Pangkalnya, pelipis dan kepalanya sobek sehingga harus dijahit dan ditangani dokter spesialis. (FMI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *