Fokus Opini

MotoGP Pulau Lombok, Banyak Rakyat Akan Mati Kelaparan

×

MotoGP Pulau Lombok, Banyak Rakyat Akan Mati Kelaparan

Share this article

MATARAM | FMI.COM – Pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika, kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat NTB, khususnya pulau Lombok.

Namun beribu sayang, pembangunan Sirkuit MotoGP di Lombok Tengah menyebabkan masyarakat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kehilangan lapangan pekerjaannya. Buktinya, sebagian besar tenaga kerja yang membangun Sirkuit MotoGP Mandalika didatangkan dari luar Pulau Lombok.

Misalkan, dalam proses pembangunan inprastruktur pendukung seperti jalan, homestay dan hotel berbintang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, mulai dari tenaga kerja teknis, non teknis, dan buruh kasar, bahkan Pedagang Kaki Lima yang berjualan dikawasan mega proyek tersebut juga didatangkan dari luar Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Ditambah lagi dengan jumlah lapak yang disiapkan oleh Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan tersebut berjumlah 300 unit lapak, sedangkan jumlah pedagang yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut berjumlah 500 pedagang, hal ini menyebabkan 200 pedagang akan kehilangan lapak untuk berdagang, sehingga akan mencul gelombang-golombang pengganguran dan kelaparan bagi masyarakat Pulau Lombok.

Selain itu, dalam proses pembangunan Sirkuit MotoGP di Lombok Tengah dari pihak pengelola dan pemerintah melalaikan salah satu syarat dalam proses pembangunan, yaitu tidak melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dengan semestinya, dan hasil dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungannya tidak dipublikasikan dan disosialisasikan ke masyarakat.

Hal ini membuktikan bahwa pembangunan Sirkuit MotoGP di Pulau Lombok tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat Lombok, melainkan menyebabkan masyarakat Lombok sebagian besar akan mati kelaparan, karena mata pencahariannya diambil paksa oleh orang luar Pulau Lombok tersebut.

Penulis : Yunan Heri (Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi HMI Badko Nusra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *