Lombok Timur, FMI – Potongan video ceramah satu tahun silam ustadz Mizan Qudsiah tokoh As-Sunnah di Desa Bagik Nyake kecamatan Aikmel kabupaten Lombok Timur beredar di Jagad media sosial dan media mainstream hingga viral.
Ceramah yang diduga mendiskreditkan makam – makan di Lombok dengan melontarkan bahasa kotor tersebut, mendapat reaksi dari berbagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya dari gabungan pecinta ulama TGH. L. Muhammad Ali Batu.
Buntut dari itu, hari ini, Rabu 5 Januari 2022, Ribuan massa aksi dari jamaah dan pecinta ulama beserta keturunan TGH. L Muhammad Ali Batu menggelar aksi damai di depan kantor Bupati Lombok Timur.
Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy di tengah kerumunan massa aksi menyampaikan komitmen Pemerintah untuk mengawal kasus dugaan ujaran kebencian yang memancing reaksi masyarakat.
Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati bersama jajaran Forkopimda Lombok Timur di tengah-tengah massa, tegas Bupati, merupakan salah satu wujud komitmen.
Selain memuji aksi yang berlangsung damai dan tertib tersebut, Bupati juga sempat mengurai sejarah ketokohan Tuan Guru Ali Batu. Disebutnya bahwa perilaku para peserta saat ini merupakan buah dari ilmu yang diajarkan Tuan Guru. Karena itu Bupati berterima kasih kepada massa yang menyampaikan aspirasinya dengan tertib.
Kepada pihak kepolisian, selain menangani ujaran kebencian, Bupati juga menekankan pentingnya menyelesaikan kasus pembakaran Markaz jamaah As-Sunnah.
“Akibat peristiwa itu proses pendidikan yang berlangsung di tempat tersebut terhambat. Para pendidik maupun santri mengalami trauma akibat peristiwa tersebut,” ujarnya
