Lombok Timur, FMI – Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, jajaran Polres Lombok Barat (Lobar) berhasil mengamankan sebanyak 50 unit kendaraan roda dua, 17 knalpot racing, tiga buah CDI Racing, lima buah karburator yang juga merupakan komponen kendaraan roda dua yang bisa meningkatkan kecepatan dan 19 buah velg racing diamankan.
Pers rilis hasil penindakan balap liar di Wilayah Hukum Polres Lobar yang dilakukan Polres Lobar tersebut dalam rangka HUT Lalu Lintas Bhayangkara ke-66 tahun.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Lobar H. Fauzan Khalid menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Lobar khususnya Satlantas yang telah berusaha melakukan penertiban terhadap anak-anak yang melakukan balapan liar dan perbuatan-perbuatan lain yang membahayakan keselamatan lalu lintas.
“Kegaiatan semacam ini nantinya supaya dilakukan lebih rutin lagi dengan pertimbangan banyak hal di antaranya balapan semacam ini tidak hanya membahayakan diri sendiri melainkan membahayakan orang lain dan itu taruhannya keselamatan bahkan nyawa,” ungkapnya.
Kegiatan seperti ini kata dia, bisa membuat efek jera bagi pembalap liar yang ada di Lobar, namun Ojan meminta kepada Dinas Dispora Lobar untuk bersinergi ke pihak kepolisan untuk tetap mendata yang melakukan balapan liar yang ada di Lobar karena tidak semua pembalap liar berasal dari Lobar.
“Kalau ada kejadian pembalap liar semacam ini dan sewaktu pengambilan sepeda motor oleh yang bersangkutan, saya berharap pihak kepolisian untuk mempersulit pengambilan, seperti orang tua harus ikut kemudian juga harus ada penandatanganan komitmen untuk menjaga anak-anaknya agar nantinya membuat efek jera dan tidak mengulangi lagi,” harapnya.
Menyikapi ini, Kepala Dinas Dispora Lobar Ma’ad Adnan mengatakan semuanya ini merupakan capaian yang luar biasa.
“Kami menyadari, di masa pandemik ini kegiatan olah raga ini sudah sangat sedikit,” pungkasnya.
Karena untuk menyalurkan kegiatan balap liar ini, biasanya dilakukan melalui kegiatan drag bike, di masa sebelum pandemi Covid-19.
“Selama dua tahun ini, tidak pernah diselenggarakan, biasanya setiap tahun digelar event drag bike untuk menyalurkan bakat anak-anak kita,” imbuhnya
Demikian juga kegiatan-kegiatan keolahragaan yang lain, sepak bola, bulu tangkis, saat ini sudah sangat jarang dilakukan.
“Ke depannya, upaya-upaya yang bisa kita lakukan, akan mendata pelaku-pelaku balap liar ini, dengan membangun komunikasi lebih efektif, dan akan dilakukan pembinaan-pembinaan lebih detail,” tutupnya. (*)