LOMBOK TIMUR

Pemda Bakal Sediakan Lahan 10 Hektare untuk Pengembala Kerbau

×

Pemda Bakal Sediakan Lahan 10 Hektare untuk Pengembala Kerbau

Share this article

LOMBOK TIMUR – FMI. COM

Investor asal Swedia PT. Eco Lombok Solution (ESL) yang berinvestasi di kawasan selatan Lombok Timur mengalami berbagai persoalan. Salah satu yang dikeluhkan adalah penggembalaan kerbau yang memasuki kawasan perusahaan tersebut.

Tak kurang dari 800 ekor kerbau merumput di lokasi perusahaan yang terletak di Desa Sekaroh, kecamatan Jerowaru yang mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sebelumnya perusahaan ini juga mengaku menghabiskan dana tidak kecil untuk membongkar kandang kerbau ilegal di lokasi yang sama.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur (Sekda Lotim) HM. Juaini Taofik dalam rapat bersama pihak PT. ESL, Pemerintah Provinsi NTB, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya menawarkan solusi yaitu dengan menyediakan lahan seluas sepuluh hektar (10 Ha) tempat menggembala kerbau.

Dijelaskannya solusi tersebut telah ditawarkan kepada para pemilik kerbau dan dapat diterima. Sayangnya Pemda menemui kendala karena belum menemukan lahan yang cocok.

Melalui pertemuan yang berlangsung Selasa (25/1) di Ruang Rapat Bupati Lombok Timur itu akhirnya disepakati untuk memanfaatkan lahan di luar kawasan hutan sekaroh, yaitu lahan yang merupakan cikal bakal hutan desa.

“Para penggembala dan ternaknya nantinya akan diarahkan untuk menggembala di kawasan tersebut,” kata Sekda Lotim

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Muhammad Nur yang mewakili Pemerintah Provinsi NTB menyebutkan bahwa langkah ini dilakukan sementara adanya solusi jangka panjang yang menguntungkan bagi semua pihak.

Ia mengingatkan potensi penggembalaan kerbau yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu atraksi dalam upaya pengembangan pariwisata kawasan selatan.

“Bagaimanapun mempermudah investasi tidak harus meninggalkan kearifan lokal atau meninggalkan kepentingan pihak lainnya,” ungkapnya (FMI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *