LOMBOK TIMUR | FMI – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menyambut positif rencana kontingensi untuk mengantisipasi kejadian membahayakan bagi pendaki yang terjatuh di lereng Gunung Rinjani.
Bukan hanya menyambut baik, Pemda Lombok Timur juga memberikan dukungan. Demikian disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur Juaini Taofik pada acara pembukaan penyusunan rencana kontingensi yang digelar di Ruang Rapat Utama (Rupatama) II Kantor Bupati Lombok Timur, Rabu 20 Agustus 2025.
Secara resmi, acara tersebut dibuka oleh Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Search and Rescue (SAR) dan Kesiapsiagaan BASARNAS Republik Indonesia Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso. Acara ini merupakan bagian dari program kerja Direktorat Operasi Balai Nasional Pencarian dan Pertolongan Republik Indonesia.
Sekda menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas diselenggarakannya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya mengedepankan prinsip kolaborasi dan persatuan dari banyak pihak. “Kita tentu berharap untuk semua yang terbaik, bisa berjalan baik, tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan, namun kita juga harus bersiap untuk kondisi terburuk. Dari situlah, penyusunan rencana kontingensi ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan,” ujarnya.
Penyusunan rencana kontingensi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antarinstansi dalam menangani kasus kecelakaan pendaki di Gunung Rinjani. Rinjani sebagai salah satu destinasi pendakian populer di Indonesia kerap memunculkan insiden seperti pendaki hilang atau terjatuh, sehingga diperlukan strategi penanganan yang cepat dan terpadu.
Sementara itu, Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan BASARNAS RI, Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata dilatarbelakangi oleh jatuhnya wisatawan asing asal Brazil beberapa waktu lalu, melainkan sebagai langkah proaktif untuk mengajak pemerintah daerah mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
“Acara ini menjadi sarana dan media untuk konsolidasi serta memperkokoh kerja sama semua stakeholder. Tujuannya adalah untuk mewujudkan slogan BASARNAS, yaitu pencarian dan pertolongan yang cepat, tepat, dan terkoordinir,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pihak terkait dapat menanamkan jiwa SAR yang merupakan tanggung jawab bersama serta terus semakin meningkatkan kapasitas dan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik selama ini.
Dengan adanya rencana kontingensi yang komprehensif, penanganan terhadap insiden yang mungkin terjadi di Gunung Rinjani ke depannya diharapkan dapat dilakukan dengan lebih cepat, terpadu, dan efektif, sehingga dapat meminimalisir risiko dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Melalui forum ini, diharapkan tercipta skema respon yang efektif melibatkan Basarnas, TNI-Polri, BPBD, BTNGR, dan pemangku kepentingan lain guna meminimalisir risiko dan meningkatkan keselamatan pendaki di kawasan Rinjani.***
Pemda Lombok Timur Dukung Rencana Kontingensi di Gunung Rinjani
