LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah selatan Lombok Timur.
Proses awal dimulainya proyek ini, dilakukan penanaman pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 50 kilometer dari Kotaraja, Kecamatan Sikur sampai Batu Nampar, Jerowaru.
Belakangan ini, pembangunan SPAM Pantai Selatan begitu menyita perhatian, bahkan sempat ditolak warga di wilayah hulu dan tengah dengan alasan akan berdampak pada berkurangnya pasokan air.
Tak hanya itu, dalam proses pengerjaan SPAM Pantai Selatan ini disinggung juga terkait adanya badan jalan aspal yang mengalami kerusakan akibat penanaman pipa.
Mengenai kerusakan badan jalan tersebut, Kepala Dinas PUPR Lombok Timur, Ahmad Dewanto Hadi menegaskan, bahwa dibeberapa titik kondisi jalan dari awal memang sudah mengalami keretakan.
Ia mencontohkan seperti di wilayah Kecamatan Jerowaru, karena kondisi tanahnya sangat labil sehingga sisi jalan kiri-kanan mengalami keretakan.
Kondisi jalan itu, kata dia, sudah teridentifikasi awal sebelum pekerjaan SPAM Pantai Selatan dilakukan.
“Jadi kita identifikasi awal kondisi nolnya seperti apa, kemudian kita kembalikan performa jalan sebagaimana kondisi awal,” ujar Dewanto beberapa waktu lalu di gedung DPRD Lombok Timur
Dikatakannya, karena proses penggalian menggunakan mekanis bukan manual sehingga terjadinya keretakan jalan yang sedikit, dianggapnya suatu kewajaran.
Meskipun item pengerjaan SPAM Pantai Selatan hanya pemulihan bahu jalan, pemerintah tetap menyiapkan anggaran pemeliharaan jalan.
“Kalau pun nanti ada aspal yang tergores sedikit, karena akurasi alat yang dioperasikan manusia ini kan tidak seperti pengerjaan manual. Nanti kita siapkan anggaran pemulihan,” katanya.***
Pemda Siapkan Anggaran Pemulihan Jalan yang Tergores Akibat Pengerjaan SPAM Pantai Selatan
