LOMBOK TIMUR

Perusahaan Tembakau Tampung Pekerja Luar Daerah Dikecam Aktivis

×

Perusahaan Tembakau Tampung Pekerja Luar Daerah Dikecam Aktivis

Share this article

Lombok Timur, FMI – Salah satu perusahan tembakau yang berlokasi di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur disoroti Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur (APMLT) karena tidak memberdayaan masyarakat setempat.

Mirisnya, ditengah kondisi pandemi saat ini, pihak perusahaan justru mempekerjakan tenaga kerja dari luar daerah.

Padahal, kata Ketua APMLT Rohman Rafiki pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting bagi seluruh perusahaan, tidak terkecuali bagi perusahaan tembakau yang beroperasi di Lombok Timur. Masyarakat sekitar merupakan aset yang harus dijaga untuk kesinambungan berjalannya roda perusahaan.

Ditengah kondisi pandemi saat ini, menurutnya, sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Tidak terkecuali masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tembakau.

“Untuk itu, selain menyoroti harga pembelian tembakau petani yang disinyalir dimainkan oleh perusahaan. Kami juga soroti adanya perusahaan yang menampung tenaga kerja dari luar daerah,” kata Ketua APMLT Rohman Rafiki melalui keterangan tertulis yang diterima Redaksi FMI, Senin (20/9/21)

Karena itu, kata Rohman Rafiki, pihaknya sangat menyayangkan adanya perusahaan yang menggunakan tenaga kerja dari luar daerah tersebut.

“Kok bisa-bisanya perusahaan ini memperkerjakan orang luar daerah dari Madura, sedangkan masyarakat setempat tidak di berdayakan,” ungkapnya, kemudian mengatakan bahwa pemerintah harus tegas terhadap perusahaan ini.

Rohman sapaan karibnya menegaskan, perusahaan seharusnya memberdayakan masyarakat setempat dengan diberikan pekerjaan.

Karena kata dia, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan, yakni komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat. Baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat.

“Terlebih ini masa pandemi, lapangan kerja semakin sempit, mencari kerja semakin sulit. Jangan jadikan masyarakat setempat menjadi penonton,” pungkasnya

Jika masyarakat terus menerus kehilangan pekerjaan, maka sangat berpotensi keamanan di Lombok Timur akan terancam dan terjadi pengangguran yang berdampak terhadap peningkatan angka kriminal di Lotim.

“Masyarakat Lotim tidak merasakan ASA, jika Masyarakat jadi penonton di daerah sendiri,” tutupnya (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *