LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juiani Taofik membuka high level meeting tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD), Selasa 28 November 23.
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan, setiap perubahan yang diupayakan membutuhkan pemantauan sebelum berjalan dengan baik sesuai harapan.
“Apapun perubahan yang kita lakukan kita tidak cukup hanya melepaskannya tetapi terus kita monitoring, terus kita pantau,” ungkapnya
Tantangan perubahan di Lombok Timur diakuinya adalah sulitnya masyarakat menerima perubahan. Akan tetapi, tambahnya, setelah menerima justru sulit untuk dibendung.
Hal tersebut dinilainya tidak lepas dari karakter masyarakat yang umumnya skeptis dan berhati-hati terhadap perubahan.
Karena itu, ia meminta tim untuk membiasakan masyarakat bertransaksi secara digital.
“Ini menjadi bagian dari upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah mengingat kekuatan perubahan ada di birokrasi sebagai penyelenggara,” katanya
Tantangan terberat menurut PJ Bupati dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah adalah di pasar. Akan tetapi ketika digitalisasi sudah dilakukan maka optimalisasi pajak dan retribusi dapat diwujudkan, bahkan melalui pengawasan yang tidak cukup intens.
Orang nomor satu di Lombok Timur ini meminta TP2DD mengadopsi cara kerja yang diterapkan lembaga lain yang telah lebih dulu berhasil mengoptimalkan pendapatan pajak atau retribusi.
TP2DD adalah forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan terkait di tingkat provinsi dan kabupaten serta kota yang dibentuk untuk mendorong inovasi, mempercepat, dan memperluas pelaksanaan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
TP2DD juga diharapkan mampu mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital guna mewujudkan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan tata kelola keuangan yang terintegrasi.***
PJ Bupati Lombok Timur Sebut Tantangan Terberat Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah di Pasar
