LOMBOK TIMUR

Polisi Dalami Pengerusakan Markas As-Sunah di Lotim, Warga Diminta Tenang dan Tidak Terprovokasi

×

Polisi Dalami Pengerusakan Markas As-Sunah di Lotim, Warga Diminta Tenang dan Tidak Terprovokasi

Share this article

Lombok Timur, FMI – Kepolisian Resor Lombok Timur (Polres Lotim) terus mendalami kasus pengerusakan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal di Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunah Desa Bagek Nyake, kecamatan Aikmel pada Minggu (2/01) dini hari.

Pantauan media ini, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polres Lotim terus melakukan pengamanan dengan menerjunkan sejumlah personelnya baik dari Polres Lotim maupun Polsek jajaran.

“Kepolisian Resor Lombok Timur akan melakukan penyelidikan terkait dengan adanya dugaan ujaran kebencian yang diduga menjadi pemicu adanya gerakan masyarakat di Yayasan As-Sunnah Aikmel,” Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono di lansir dari Mata Lensa Nusantara, Senin (3/01)

Kejadian pengerusakan ini, kata dia, menduga buntut dari adanya potongan video ceramah Ustadz inisial MQ yang tersebar kemudian menjadi viral, sehingga menyebabkan terjadinya gerakan massa kemarin malam.

Kapolres Lombok Timur menyebut bahwa kelompok masyarakat yang melakukan penyerangan ke Markas As-Sunnah  diperkirakan berjumlah 300-an orang.

Masih kata Herman menyatakan, pihaknya dari Polres Lotim sedang mendalami motif kejadian pengerusakan untuk mengungkap secara terang benderang peristiwa pengerusakan di Markas As-Sunah Bagek Nyaka kecamatan Aikmel.

“Kami dari Polres Lotim sedang dalami motif kejadian untuk mengungkap secara terang – benderang kejadian di Markas As-Sunnah,” sebutnya

Untuk itu, Herman menghimbau kepada semua masyarakat Lombok Timur supaya bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas.

“Terkait dengan pengrusakan maupun adanya ujaran kebencian ini, percayakan semuanya kepada aparat. Kami akan melakukan penegakan dan proses hukum yang profesional dan proporsional,” pungkasnya.

Senada dengan Kapolres Lotim, Kasi Humas Polres Lombok Timur IPTU Nikolas Osman menghimbau kepada seluruh lapisan Masyarakat untuk tetap memelihara situasi Kamtibmas minimal di lingkungan masing – masing.

“Terkait dengan kasus pembakaran yang terjadi di Markas As-Sunnah, pihak kepolisian tengah melakukan proses penyelidikan. Unit Identifikasi telah melakukan olah TKP,” terang Kasi Humas.

Kami berharap jangan ada Masyarakat yang terprovokasi dengan kejadian pembakaran di Markas Assunnah kemarin malam, serahkan kasus ini kepada pihak Kepolisian, jika ada info lebih lanjut kami akan sampaikan.

Sementara itu, atensi khusus akan diberikan pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) atas aksi sekelompok massa tidak dikenal yang mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak di pesantren AS-Sunnah,

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, kejadian tersebut diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.

“Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut baik kasus perusakan maupun video ujaran kebencian yang telah beredar. Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat kami harap agar tetap tenang,” jelasnya.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan warga juga telah mendatangi Polda NTB untuk menyampaikan laporan, terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut.

Untuk itu warga diharap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu jalannya proses penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.

Dijelaskan, untuk tetap menjaga Kamtibmas di Markas As-sunah Bagik Nyaka dan lokasi pembangunan masjid Imam Asy Syafi’i serta rumah H. Sunardi selaku ketua pembangunan Masjid, telah dilakukan pengamanan ekstra dari Polres Lotim dan Brimob serta menjaga status quo TKP tersebut.

Selain itu, Artanto menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan melakukan penebalan pengamanan dari sabhara polres dan kompi brimob Lotim.

“lagi sekali kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan,” pungkasnya. (FMI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *