Lombok Tengah, FMI – Jaringan Aktivis Lombok Tengah membeberkan terkait adanya indikasi praktek penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh PT Sri Suli Lestari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.
Pasalnya, PT Sri Suli Lestari yang merupakan penyedia jasa tenaga kerja lokal untuk ditempatkan di RSUD Praya terbuat, diduga melakukan pemotongan gaji karyawan Cleaning Service secara sepihak.
“Gaji Cleaning Service tidak sesuai dengan kontrak kerja, PT Sri Suli Lestari ini diduga memotong gaji tanpa ada alasan yang jelas, tindakan ini tidak sesuai dengan kontrak kerja yang ada,” ungkap Ketua Jaringan Aktivis Loteng, Heri Hardiansyah sembari menunjukkan beberapa berkas dan bukti yang dimilikinya.
Selain memotong gaji Cleaning Service, lanjut Heri sapaanya, PT Sri Suli Lestari diduga melakukan Mark Up (Menambah, red) anggaran pada belanja peralatan Chemical RSUD Praya. Peralatan Chemical yang dibelanjakan tidak sesuai dengan spesifikasi dan dengan yang dilaporkan.
“Belanja peralatan ini kita duga di Mark up sedemikian rupa. Dan ini jelas telah menimbulkan kerugian negara,” ucapnya.
Atas hal itu, Heri mendesak Pemda Lombok Tengah memutus kontrak PT Sri Suli Lestari yang terindikasi telah menyalahgunakan Anggaran yang tidak sesuai dengan laporan bulanan. (FMI-001)