Lombok Barat, FMI – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid melakukan Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Video Conference yang berlangsung di Ruang Rapat Jayengrane, Senin (9/8/21).
Pada kesempatan itu, Bupati Lobar Fauzan Khalid kepada menyampaikan bahwa jatah vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi di Lobar sangat rendah.
“Untuk dosis pertama masih kurang 12 persen dan untuk dosis kedua hanya sekitar 3 persen,” ujar Bupati Lobar kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta Forkompinda saat berlangsungnya Rakor tersebut.
Terkait dengan distribusi vaksin dari Provinsi NTB, Bupati meminta agar pendekatannya itu tidak hanya fokus di Kabupaten atau Kota tetapi pendekatannya adalah ke zona.
“Kita bayangkan di Kota Mataram level IV dan di Kabupaten Lombok Barat level III. Padahal rilnya untuk kecamatan ada sekitar enam kecamatan (yang ada di Lombok Barat, red) yang melingkari Kota Mataram itu sebenarnya sudah diatas level IV,” ujar bupati.
Dia menyebut, Lombok Barat ini disebut level III karena kasus-kasus di kecamatan yang jauh dari Mataram itu kecil. Kemudian dikatakannya, masalah kontribusi vaksin ini menjadi perhatian bersama.
“Tadi Wali Kota Mataram mengatakan 50 persen untuk Kota Mataram. Kita di Lombok Barat untuk dosis pertama kurang 12 persen dan dosis kedua hanya 3 persen. Kemudian sekarang vaksin sangat terbatas,” tegasnya lagi.
Turut hadir mendampingi Bupati, Ketua DPRD Lobar Hj. Nurhidayah, Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S Wibowo, Sekda Lobar H. Baehaqi, Asisten I Setda Lobar Agus Gunawan, Asisten II Setda Lobar Rusditah, dan beberapa Kepala SKPD Lombok Barat terkait. (FMI-001)