Fokus Opini

Rektor dan Wakil Rektor III Harus Atensi Serius Ketidakjelasan Ormawa

×

Rektor dan Wakil Rektor III Harus Atensi Serius Ketidakjelasan Ormawa

Share this article

Mataram, FMI – Kita pahami bersama bahwa sejak awal hadirnya Covid-19 yang kurang lebih dua tahun, bukan menjadi rahasia lagi telah matinya organisasi intra kampus (HMJ/SEMA/DEMA) hingga saat ini.

Di sisi lain, beredarnya Informasi terkait akan dilaksanakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) BEM RI yang berlokasi di UIN Mataram pada tanggal 11-14 November 2021 menjadi sebuah momok buruk bagi citra UIN Mataram sebagai kampus Islam Negeri terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB), karena menunjukkan ketidakpahaman pemangku kebijakan di kampus UIN Mataram.

Jika di lihat dari SK Dirjen Kemenag nomor 4961 tahun 2016 mengatakan, semua PTKIN tidak mempunyai BEM tetapi DEMA, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dianggap tidak jelas dan berpotensi merusak citra UIN Mataram yang akan menjadi lokasi kegiatan.

Sebagai mahasiswa yang mengamati kondisi UIN Mataram saat ini, serta melihat aksi yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa UIN Mataram menggugat pada hari Senin, 8 November 2021.

Saya melihat aksi ini sebagai bentuk bangkitnya jiwa kritis mahasiswa sebagai agen of change dan control untuk memberikan kritikan positif kepada Rektor dan Wakil Rektor 3 UIN Mataram untuk mengkawal dan memperbaiki kondisi-kondisi buruk yang terjadi di ranah mahasiswa, perlu diketahui bahwa perkembangan mahasiswa adalah hal yang sangat penting dan jantungnya perguruan tinggi ada pada mahasiswa.

Adapun beberapa pernyataan yang ingin disampaikan kepada Rektor dan Wakil Rektor III UIN Mataram sebagai kritik dan saran agar segera di atensi dengan serius:

1. Rektor dan Wakil Rektor III UIN Mataram di awal kinerjanya seharusnya mampu melihat, menganalisis, dan memperbaiki hal-hal yang kurang di kepemimpinan periode sebelumnya namun yang terjadi adalah sikap tidak peduli terhadap kondisi mahasiswa, hal ini dibuktikan dengan ketidakpedulian terhadap ketidakjelasan Ormawa UIN Mataram (HMJ/SEMA/DEMA).


2. Rektor dan Wakil Rektor III jika ingin memperbaiki persoalan ini harus berani mengumpulkan seluruh komponen mahasiswa yang terwakili oleh organisasi internal maupun eksternal kampus yang ada di UIN Mataram


3. Terkait berita pelaksanaan Rapimnas BEM RI di UIN Mataram sebagai bentuk mempertontonkan keburukan UIN Mataram, perlu diketahui bahwa Perguruan Tinggi Islam sesuai dengan SK Dirjen Kemenag tidak memiliki BEM melainkan DEMA.

Jika persoalan tidak di atensi serius oleh Rektor sebagai pimpinan tertinggi dan Wakil Rektor III yang memiliki fungsi kemahasiswaan, maka saya yakin akan ada aksi lanjutan untuk mendesak Rektor dan Wakil Rektor III untuk turun dari Jabatannya.

Penulis : Asis Ibrahim (Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah UIN Mataram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *