LOMBOK TIMUR | FMI – Sebuah insiden menimpa delapan petugas pemadam kebakaran (damkar) Lombok Timur pada Selasa, 30 September 2025. Mobil damkar yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal dan terbalik di Simpang Empat Pancor Trade Center (PTC), saat dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran lahan di wilayah Setanggor.
Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 07.00 WITA. Mobil damkar yang melaju dari arah Sukamulia menuju Masbagik tiba-tiba kehilangan kendali dan terguling. Akibatnya, seorang petugas yang berada di bagian belakang kendaraan terlindas dan mengalami luka serius pada kaki kirinya, yang kemudian harus menjalani tindakan amputasi.
“Total delapan petugas mengalami cedera dalam insiden ini,” kata Sekretaris Daerah, Juaini Taofik saat meninjau kondisi para korban di RSUD dr. R. Soedjono Selong, pada Selasa sore.
Sekda menyampaikan rasa prihatin dan empati yang mendalam kepada seluruh petugas dan keluarga yang terdampak musibah ini.
“Sebagai Sekda yang mewakili Bupati, kami menyampaikan empati kepada korban dan keluarga untuk bersabar. Ini adalah konsekuensi dalam melaksanakan tugas,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa delapan petugas yang mengalami kecelakaan sudah mendapatkan penanganan medis. Dari hasil pengecekan, empat orang dirawat di ruang IGD, satu orang di ruang ICU, dan tiga orang di ruang bedah. Salah satu petugas yang dirawat di ruang ICU terpaksa harus menjalani amputasi pada kaki kirinya.
Kendati demikian, Sekda menegaskan bahwa seluruh petugas sudah terlindungi oleh BPJS Kesehatan, sehingga biaya perawatan dapat terjamin. “Kami dari Korpri mengecek kembali ke BPJS Kesehatan dan alhamdulillah semua sudah ter-cover. Karena mereka sudah didaftarkan, pekerja kita ini sudah terlindungi,” jelasnya.
Di sisi lain, Sekda mengapresiasi semangat dan keberanian para petugas yang responsif terhadap laporan kebakaran. Ia berpesan agar peristiwa ini tidak membuat trauma, melainkan menjadi pemicu untuk tetap profesional.
“Jangan sampai peristiwa ini membuat kita trauma. Semangat dan profesionalisme kita tidak boleh lemah, itu namanya konsekuensi dalam bekerja,” Sekda mengingatkan.
Lebih lanjut, Sekda mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dengan memberikan prioritas jalan kepada kendaraan pelayanan publik, seperti damkar dan ambulans. “Mohon untuk mengalah, mengingat mereka bekerja untuk kepentingan orang banyak,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga telah meminta RSUD dr. R. Soedjono Selong untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para korban, sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) diminta terus memantau kondisi para petugas.***