LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur menggelar rangkaian kegiatan peringatan hari anak tahun 2022.
Rangkaian kegiatan hari anak ini menggandeng Forum anak kabupaten Lombok Timur beserta sejumlah lembaga swasta dan swadaya masyarakat.
Diantaranya, Save The Children, Bale Psikologi, Walls, Jelly Potter, dan Toko buku Alegria. Kegiatan yang berlangsung di Taman Rinjani Selong bertema, “Anak Terlindungi Memajukan Bumi Pertiwi”.
Kegiatan yang juga bertepatan dengan Car Free Day ini bertujuan untuk meneruskan suara anak-anak dan mewujudkan hak partisipasi anak-anak di kabupaten Lombok Timur.
Sekretaris Daerah (Sekda) HM. Juaini Taofik pada kegiatan tersebut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan itu.
Dalam sambutannya, Sekda menyebut Lombok Timur pada tahun 2022 terpilih menjadi salah satu kabupaten layak anak pratama.
“Kita bertekad di tahun 2023 status kabupaten layak anak dari Pratama menuju Madya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa setiap tahun yang ditunggu-tunggu adalah suara anak yang diwakili oleh forum anak Lotim.
“Hari ini bukan sekadar suara anak, tetapi kita disuguhkan oleh kemampuan anak-anak lotim yang sungguh hebat,” ujarnya salut.
Disebutnya, anak-anak jaman sekarang luar biasa, karena itu, Juaini Taofik berharap masa depan anak-anak di Lotim lebih baik dari masa sebelumnya.
Juaini menyadari bahwa permasalahan yang kerap kali dihadapi Lombok Timur adalah persoalan anak, disebutnya salah satu adalah masih tinggi usia perkawinan anak.
“Perkawinan anak ini menjadi salah satu faktor penyebab berbagai persoalan lainnya seperti stunting, kematian ibu dan anak, dan sebagainya,” cetusnya
Karena itu Pemeintah terus berupaya melakukan pencegahan melalui Perbup, yang diperkuat dengan Perda Provinsi NTB, juga UU Nomor 12 tahun 2022.
Bahkan, kata Sekda Lombok Timur ini, di tingkat desa sudah ada awik-awik untuk mencegah perkawinan usia anak.
“Secara normatif negara sampai kepada Pemerintah desa sudah melindungi anak-anak Indonesia untuk menjadi anak-anak yang hebat,” katanya.
Pada kegiatan itu juga dilakukan penyerahan kenang-kenangan oleh Save The Children kepada Sekda HM. Juaini Taofik, sekaligus menampilkan tarian kontemporer dari siswa MA Mu’allimat NWDI Pancor.***