LOMBOK TIMUR

Sempat Ditolak Warga, PJ Bupati Sebut SPAM Pantai Selatan Dihajatkan Untuk Kepentingan Masyarakat

×

Sempat Ditolak Warga, PJ Bupati Sebut SPAM Pantai Selatan Dihajatkan Untuk Kepentingan Masyarakat

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan, yang harapkan menjadi solusi mengatasi masalah kekurangan air bersih di wilayah selatan Lombok Timur kembali mendapat penolakan warga.

Aksi penolakan itu terjadi saat pihak pemerintah daerah (Pemda) Lombok Timur melakukan sosialisasi di Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Senin kemarin.

Aksi protes itu datang dari warga empat kecamatan, diantaranya, Masbagik, Sukamulia, Sakra dan Sakra Timur.

Aksi penolakan ini dilatarbelakangi kekhawatiran masyarakat Petani akan berkurangnya pasokan air untuk mengairi lahan pertanian akibat program SPAM Pantai Selatan.

Menanggapi aksi penolakan itu, penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik menilai aksi tersebut sebagai sebuah kewajaran.

Alasannya, kata dia, karena beberapa masyarakat masih belum memahami sistem dari SPAM pantai selatan. Sehingga timbul kekhawatiran para petani di Wilayah selatan yang sebelumnya memanfaatkan air sungai kokok krodet.

Menurutnya, aksi penolakan yang dilakukan sejumlah masyarakat harus dilihat secara bijak, sebagai hak warga negara dalam menyampaikan pendapat yang sudah diatur dalam Undang-Undang, sehingga tidak perlu ada konfrontasi, apalagi saat ini Proyek SPAM selatan sudah dalam tahap pengerjaan.

“Saat ini, program SPAM sudah memasuki tahapan pemasangan Pipa yakni dari penampungan Desa Kotaraja, yang akan disambung ke sungai Tibu Krodet,” ujarnya


“Yang demo ini kan masyarakat kita, dan yang membutuhkan SPAM ini masyarakat kita juga jadi kita sikapi aja dengan bijak sambil tetap memberikan pemahaman kepada mereka,” jelasnya.

Diakuinya, dalam hal ini ada dua kolompok masyarakat yang sama-sama membutuhkan air sungai tibu krodet, baik untuk air minum ataupun sebagai irigasi, sehingga Pemerintah tidak boleh ada pilih kasih, karena air yang akan disalurkan melalui pipa SPAM ini adalah air irigasi yang diolah menjadi air bersih.

“Namun kita mengapresiasi aksi sejumlah masyarakat ini, agar mereka mengetahui secara langsung bagaimana sistem SPAM Pantai selatan, sehingga mereka tidak mendengar dari opini-opini sepihak, dan tidak mungkin kesefahaman itu bisa tuntas sekaligus,” akunya.

Ia membantah apa yang disangkakan masyarakat terkait sungai Tibu Krodet akan dibendung dan disalurkan sepenuhnya ke Pipa, itu semua tidak benar, karena kalau dilihat secara Formal dalam pengambilan air disebuah sungai harus memiliki Surat Izin Pemanfaatan Air (SIPA) dari BWS.

Namun saat diukur tambahnya, debit terkecil pada saat musim kemarau sungai tibu krodet ini memiliki debit air sebanyak 307 Liter / Detik. Sehingga muncullah angka maksimal yang bisa diambil itu 50 Liter / Detik setara dengan 16,8 persen.

“Karena BWS inilah yang memastikan stok air di sungai maupun waduk ke petani, dan proyek ini sudah di kaji oleh para ahli, air yang akan dibawa oleh pipa spam ini hanya air serpihan, insyaallah tidak akan menimbulkan kerugian untuk masyarakat Lombok Timur,” bebernya.

Di musim hujan saat ini, jelas dia, tentu debit air tibu Krodet ini akan mengalami peningkatan kurang lebih 800 Liter perdetik, apalagi dipuncak musim penghujan bisa mencapai 1000 Liter perdetik.

Namun permasalahan yang akan timbul nantinya pada saat musim kemarau akan ada perebutan kepentingan, antara masyarakat yang membutuhkan air bersih atau air irigasi.

Sehingga langkah yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah ialah memperbaiki saluran irigasi yang semula non teknis menjadi teknis bertujuan untuk mengurangi debit air yang hilang.

“Karena air ini merupakan kebutuhan kita semua tidak hanya untuk irigasi dan sebagainya,” terangnya.

Diungkapkannya, walaupun SPAM selatan merupakan Proyek strategis Pemerintah pusat, namun setelah ini selesai, akan diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, sehingga jika terjadi sesuatu dibelakang hari yang merugikan masyarakat, dan pada saat musim kemarau tidak bisa terpakai, maka tidak apa-apa ditutup saluran air ini untuk sementara, namun masyarakat masih memilki keuntungan selama 9 bulan.

“Karena walaupun musim penghujan, masih banyak masyarakat yang membutuhkan air bersih dan pemda tetap keliling melakukan penyaluran, tapi ketika SPAM sudah beroperasi tidak perlu lagi masyarakat menunggu bantuan air bersih dari Pemerintah,” jelasnya.

Juani berharap, masyarkat memahami tujuan dari Pemerintah terkait pembangunan SPAM selatan ini, yang jelas ini murni demi kepentingan masyarakat banyak.

Untuk diketahui, proyek SPAM Selatan merupakan proyek strategis nasional yang dibiayai melalui dana pinjaman Bank Dunia (World Bank) sebesar Rp. 125 miliar. Proyek tersebut direncanakan selesai pembangunannya pada bulan Maret 2024 mendatang.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *