Mataram, FMI – PJ ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, Pahri Rahman akan surati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) terkait dengan adanya tindakan represif oknum polisi terhadap kader HMI Cabang Mataram saat melakukan aksi Demo 2 tahun Jokowi-Ma’ruf di depan kantor DPRD NTB pada Kamis 21 Oktober 2021 kemarin.
Diketahui, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram terkait evaluasi 2 tahun Jokowi Ma’ruf berujung ricuh yang menyebabkan terjadinya represifitas oknum polisi. Akibatnya, tiga kader HMI mengalami luka-luka, bahkan satu diantaranya alami luka robek di bagian kepala dengan 5 jahitan.
PJ Ketum HMI Mataram, Pahri Rahman mengetakan, tindakan represif yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap kader HMI cabang Mataram tidak bisa di tolerir.
Menurut dia, tindakan tersebut telah mencederai nama institusi kepolisian yang seharusnya memberikan pengayoman, pengamanan yang aman tentram dan damai. Bukan sebaliknya memukul massa aksi. “Itu jelas menyalahi SOP,” ujar PJ Ketum HMI Cabang Mataram, Pahri Rahman kepada wartawan.
“HMI Mataram mengecam keras tindakan Represif yang dilakukan oleh oknum polisi,” tegas PJ Ketum HMI.
PJ Ketum HMI Mataram juga meminta Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusut tuntas oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap kader HMI Cabang Mataram.
“Kapolda NTB harus usut tuntas, dan mencopot oknum kepolisian yang melakukan tindakan represifitas,” tegasnya
Masih kata dia, apabila pihak kepolisian tidak usut tuntas terkait dengan pemukulan kader HMI cabang Mataram, kami akan bersurat ke Mabes Polri untuk mendesak Kapolri mencopot jabatan Kapolda NTB dan Kapolres Mataram, karena tidak mampu membina anggotanya menjadi pengayom yang baik.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan bersurat ke Pengurus Besar HMI untuk mengintruksikan seluruh cabang se-indonesia melakukan Aksi Demonstrasi di daerahnya masing-masing.
“HMI cabang Mataram beserta seluruh kader akan melakukan aksi demonstrasi kembali, menyikapi tindakan premanisme yang dilakukan oleh kepolisian Polresta Mataram,” tegasnya (FMI)