LOMBOK TIMUR | FMI – Aktivis Mahasiswa soroti ambruknya platfond Puskesmas Sikur yang baru tiga bulan selesai di bangun. Proyek yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp7,8 Miliar itu diragukan kualitasnya. Karena kuat dugaan pengerjaannya terkesan asal jadi.
Meskipun sudah diperbaiki pihak rekanan, Mahasiswa meminta Inspektorat Lombok Timur untuk memeriksa penggunaan anggaran pembangunan Puskesmas yang dikerjakan CV Sinar Emas Samudera. Pasalnya pembangunan tersbut, kata dia, menggunakan uang negara yang tentunya harus jelas pertanggung jawabannya.
“Kita minta Inspektorat menurunkan timnya untuk segera memeriksa penggunaan anggaran pembangunan Puskesmas Sikur. Kenapa begitu cepat rusak. Apakah karena tidak sesuai rencana anggaran biaya atau bagaimana. Kita ingin tahu,” jelas Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani, Kamis 10 April 2025.
Menurut Wahyu, rusaknya platfond bangunan Puskesmas Sikur itu diduga akibat sistem pengerjaannya asal jadi. Karena jika pengerjaannya bagus, bangunan itu tidak mungkin cepat rusak meskipun diterjang hujan deras.
“Jika memang pengerjaannya bagus, tidak mungkin cepat rusak. Berarti pengerjaannya tidak becus dan tidak profesional, sehingga wajar dipertanyakan penggunaan anggarannya,” cetusnya.
Sebelumnya diberitakakan bahwa platfond ruang inap pasien dan ruang unit gawat darurat (UGD) puskesmas sikur roboh setelah diterjang hujan deras.
Pantauan wartawan pada video yang unggah akun media sosial Facebook Wakil Bupati Lombok Timur, M. Edwin Hadiwija pada Kamis 27 Maret 2025. Nampak air hujan merembes masuk membasahi tempat tidur pasien dan menggenangi ruangan.
Bangunan puskesmas sikur ini dikerjakan CV Sinar Emas Samudera dan pihak kontraktor belum melakukan serah terima pekerjaan.
“Pekerjaan ini belum dilakukan serah terima. Masa pemeliharaan bangunan sampai bulan juni,” kata pejabat pembuat komitmen (PPK) Khaerul Munady, baru-baru ini.
Karena itu, kata dia, terhadap kerusakan-kerusakan puskesmas sikur masih menjadi tanggungjawab rekanan.
Sementara kata Kapus Sikur, pihak kontraktor sudah datang menyambangi PKM, setelah mengetahui kondisi platfond puskesmas yang ambruk paska diterjang hujan deras.
Sebelumnya, kontraktor mengaku rusaknya platfond puskesmas sikur bukan bagian dari pemeliharaan.
“Sebenarnya kalau dari penyebab jebolnya plafond tidak menjadi bagian dari pemeliharaan, tapi karena bentuk tanggung jawab, tetap kami kerjakan,” ujar Miq Artha melalui melalui pesan online, Sabtu 29 Maret lalu.
Kemudian berdasarkan inforamasi yang diterima media ini, pihak kontraktor telah memperbaiki platfond yang rusak. Proses perbaikan hingga saat ini sudah memasuki tahap finising.***