LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Sebanyak 70 orang peserta blue food forum berkunjung ke kawasan Selatan, khususnya di desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Kunjungan itu disambut Asisten bidang perekonomian dan pembangunan, kepala Bappeda, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Kunjungan dilaksanakan setelah sehari sebelumnya forum dibuka PJ Gubernur NTB di Mandalika. PJ Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik hadir pada forum yang juga dihadiri tidak hanya pemerintah pusat dan daerah tetapi juga akademisi, NGO, pihak swasta, dan masyarakat sipil.
Nusa Tenggara Barat, khususnya Lombok Timur dipilih sebagai percontohan (pilot project) pengembangan Blue Food (pangan biru) atau makanan yang bersumber dari laut. Potensi rumput laut menjadi salah satu yang rencananya dikembangkan di areal seluas 100 hektare di kawasan Teluk Ekas.
Terkait hal itu para peserta melihat secara langsung proses budidaya yang dilakukan para petani rumput laut di kawasan Teluk Ekas. Budidaya masih dilakukan secara tradisional.
Tidak hanya melihat proses budidaya, para peserta forum juga berdialog dengan para petani yang sempat mengeluhkan hama yang kadang muncul. Kendati demikian mereka mengaku budidaya rumput laut tidak sesulit pekerjaan nelayan lainnya seperti menangkap ikan. Budidaya rumput laut juga yang bisa dilakukan oleh semua kalangan, mulai dari muda, tua, laki-laki ataupun perempuan.
Selain kebutuhan pasar yang terus meningkat, budidaya rumput laut juga menyerap banyak tenaga kerja.
Pilot project yang dikembangkan nantinya akan melihat sejauh mana rumput laut dapat diantaranya memperbaiki ekonomi masyarakat pesisir, serta sejumlah target SDG`s, kontribusi terhadap ekonomi nasional, termasuk keberlangsungan lingkungan hidup.***
Teluk Ekas Jadi Percontohan Budidaya Rumput Laut Perkuat Pangan Biru
