Fokus Covid-19MATARAMNews

Perangi Covid-19, Polda Bersama Dikes dan Bapelkes NTB Bentuk Batalion Vaksinator

×

Perangi Covid-19, Polda Bersama Dikes dan Bapelkes NTB Bentuk Batalion Vaksinator

Share this article

Mataram, FMI – Petugas Vaksinator dari TNI, Polri dan petugas medis Rumah Sakit Daerah dan Swasta di NTB mulai di latih untuk dijadikan sebagai anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB, bertempat di lapangan tenis Polda NTB, Selasa (2/3/21)

Pelatihan ini merupakan Kerjasama antara Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB.

Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Kapolda NTB), Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K, MH menjelaskan bahwa, Batalion Vaksinator Covid-19 ini sengaja di bentuk sebagai serdadu yang akan melawan covid-19, baik melalui program vaksinasi atau kegiatan lainnya seperti mensukeskan kampung sehat sebagai wadah memerangi covid-19 di NTB.

Lebih lanjut, ia mengibaratkan vaksin dan virus ini sama seperti MotoGP, mereka berlomba menuju garis finis, jika vaksin disegerakan sampai kemasyarakat maka virus akan kalah dan tidak menjangkiti masyarakat. Itu sebabnya di bentuk Batalyon Covid-19 di NTB ini, sambungnya, agar virus tidak mendahului vaksin menuju masyarakat.

“Rencananya vaksin tahap ketiga akan dilaksanakan mulai Mei 2021, untuk mempersipakan segalanya, petugas vaksin harus di latih dulu, supaya tidak terjadi kesalahan dilapangan,” jelas Kapolda NTB

Ribuan Vaksinator yang terdiri dari petugas medis dari unsur TNI, Polri, dan perawat Rumah Sakit yang ada di NTB, dilatih agar mereka lebih siap melakukan vaksinasi terhadap masyarakat dilapangan nanti.

Selain petugas medis dari unsur TNI, POLRI, dan petugas medis dari 30 RSUD dan Swasta, kata Kapolda, petugas medis dari 175 Puskesmas dan 9 Klinik serta 11 dinas kesehatan kabupaten dan kota serta 9 Klinik Pratama yang ada di NTB mengikuti pelatihan tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala dinas kesehatan Provinsi NTB, dr H Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, pelakasanaan vaksin dimasyarakat akan menggunakan dua metode, yakni metode jemput bola dan pelaksanaan vaksin di Puskesmas dan posyandu yang ada.

“Prosedur vaksin untuk masyarakat nanti masih sama dengan metode vaksin sebelumnya, yakni melalui 4 tahapan,” jelasnya

Tahapan pertama, lanjut Hamzi, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi Pcare atau manual, Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).

Jika lolos di pos dua, sambungnya, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga.

Usai disuntik, lanjut Hamzi, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat.

“Observasi yang di maksud, untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi,” pungkasnya

Redaksi-FMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *