Lombok Barat, FMI – Lobar Bicara (LBC) gelar diskusi santai soal sengketa aset di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AMM) yang masih berlanjut, bertempat di Kedai Ranger, Gerung, Lombok Barat (19/6/21).
Acara tersebut memberikan ruang kepada semua elemen di Lombok Barat untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait dengan kasus sengketa aset itu.
Diskusi ini dihadiri oleh Bupati Lombok Barat, Kepala BPKAD Lombok Barat, Kabag Hukum Setda Lombok Barat, Ketua Komisi satu DPRD Lombok Barat, LSM, dan FM Lobar.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengakui bahwa aset AMM ini jelas menjadi milik pemda lobar dan beliau juga mengakui bahwa masalah tersebut sebenarnya masalah yang sederhana, namun dipolitisir.
“Masalah ini sebenarnya sederhana, hanya saja dipolitisir,” ucap Bupati H. Fauzan Khalid
Bupati juga dengan tegas mengatakan bahwa pihak AMM pun mengakui bahwa aset AMM itu milik Lobar.
“Pihak AMM juga mengakui bahwa AMM adalah milik Lobar dan sertifikatnya kita punya,” tegasnya
Sementara itu, Kepala BPKAD Lombok Barat H. Fauzan Husni juga dengan tegas menyampaikan bahwa di dalam regulasi dan kesepakatan yang terdapat dalam SK tahun 86 itu tidak pernah dilaksanakan.
“Aset AMM itu di dalam SK tahun 86 sebenarnya adalah hak pinjam pakai, namun hal tersebut tidak pernah dijalankan,” ujar Kepala BPKAD Lombok Barat.
Selain itu, Kabag Hukum Setda Lobar juga mengakui bahwa masalah aset AMM sebenarnya sudah selesai jika ditinjau dari perspektif Hukum.
“Secara hukum dan sesuai dengan administrasi yang ada masalah ini sebenarnya sudah clear and clean,” jelas Kabag Hukum Setda Lobar.
Ketua Komisi 1 DPRD Lobar, Romli menyampaikan bahwa pihak AMM tidak pernah memberikan kontribusi apapun terhadap Lombok Barat.
“Pihak AMM selama 35 tahun tidak pernah memberikan kontribusi apapun terhadap khalayak Lombok Barat,” ungkapnya. (FMI-005)
