LOMBOK TIMUR

Viral! Petugas Pemungut Pajak Bapenda Lotim di Perbatasan Diancam Sopir Dum Truk

×

Viral! Petugas Pemungut Pajak Bapenda Lotim di Perbatasan Diancam Sopir Dum Truk

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI – Beredar Video seorang sopir Dum Truk pengangkut pasir bersitegang dengan petugas Bapenda di Pos jaga Desa Jenggik Kecamatan Terara, Lombok Timur (Lotim).

Dari informasi yang dihimpun, awal mula peristiwa tersebut, saat pegawai honorer Bapenda yang bertugas sebagai pemungut pajak Yazid Mafatihul Nadani, memberhentikan mobil Dum Truck pengangkut pasir dengan nomor polisi D 8070 VD, seperti biasa sebagaimana Standar Operation Prosedur (SOP) meminta sang sopir menyerahkan bukti kuasi (bukti pembayaran) dari lokasi tambang galian.

Namun yang terjadi diluar perkiraan, sang sopir bukannya kooperatif, malah turun mencaci maki petugas jaga dan mengarahkan pukulan ke petugas, beruntung cepat dilerai. Tidak sampai disitu, pegawai honorer asal Pancor itu bahkan diancam akan dibunuh didepan petugas jaga.

Video tersebut viral di sejumlah platform media sosial Facebook yang mengakibatkan orang tua Yazid, Shock berat. “Kami merasa shock melihat video viral tersebut, putra kami diancam, tanpa melalui pengamanan yang ketat. Anehnya, di video tersebut yang melerai adalah para sopir bukannya Satpol PP dan petugas yang berjaga disana,” ucap orang tua Yazid.

Ia pun menyayangkan hal itu bisa terjadi, disaat putranya menjalankan perintah undang undang, bertugas pengambilan pajak sebagai Pendapatan Aseli Daerah (PAD) berharap ke depan para petugas disana lebih antisipatif dalam menjaga keselamatan para pemungut pajak di perbatasan.

Terpisah, Kasat Pol PP Lombok Timur, Slamet Alimin dikonfirmasi awak media (4/6/2025) mengatakan, anggotanya tetap mengedepankan pendekatan Persuasif dan humanis. Menurutnya, dalam melakukan pengamanan ada batasan batasan yang tidak boleh melampaui kewenangannya.

Andai saja terjadi hal hal yang tidak diinginkan, misalnya kontak fisik, sambung Slamet Alimin, sebagai Penegak Peraturan Daerah (Perda) tidak mungkin anggota kami diam. “Kejadian itu dalam sebatas kewajaran tidak ada kontak fisik dan tidak terlalu genting, sehingga anggotanya tidak, melakukan langkah antisipatif yang maksimal,” ucap Kasat Pol PP.

Menyikapi hal itu, ia pun memberikan atensi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada petugas jaga di perbatasan tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Lombok Timur, Iswan Rakhmadi mengatakan, sebagaimana SOP, yang ada tugas dari Dinas Perhubungan di perbatasan adalah mengarahkan kendaraan untuk masuk ke dalam area penyerahan kuasi tagihan pajak MBLB (Mineral Bukan Logam dan Batuan).

“Tugas dari jajaran kami adalah, mengarahkan kendaraan MBLB untuk masuk, adapun setelah selesai penyerahan kuasi, kendaraan tersebut dipersilahkan kembali melanjutkan perjalanan,” ujar Iswan Rakhmadi.

Lebih jauh disampaikan, secara menyeluruh yang memiliki kewenangan di perbatasan adalah Bapenda yang memiliki Pos penjagaan.

“Terlepas dari itu semua, kami memberikan apresiasi atas masukan awak media, dan berharap hal serupa tidak terjadi lagi pada petugas pemungut pajak,” pungkasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *