MATARAM | FMI.COM – Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Jakarta kembali menjadi korban Represif saat berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jum’at 23 April 2024.
Selain mendapatkan tindakan represif, tiga Aktivis HMI saat unjuk rasa ditangkap aparat kepolisian, satu diantaranya mantan Ketua Umum HMI Cabang Mataram.
Merespon tindakan represif aparat kepolisian dan penangkapan terhadap tiga aktivis HMI di Jakarta, ratusan kader HMI Cabang Mataram kembali turun melakukan aksi demonstrasi di Markas Kepolisian Nusa Tenggara Barat (Mapolda NTB) pada Sabtu dini hari, (23/4).
Ketua Umum Formatur HMI Cabang Mataram, Dwi Alam Ananami Putra dalam orasinya menyebutkan, hari ini menjadi sejarah yang akan diingat oleh publik bahwa HMI Mataram tidak mengenal waktu dan tidak mengenal batas dalam menyampaikan aspirasi.
“Kali ini menjadi sejarah di NTB, bahwa HMI Mataram satu-satunya yang melakukan aksi tengah malam dalam menyikapi persoalan yang ada, terutama yang menyangkut persoalan tindakan represif kepolisian terhadap aktivis HMI,” tegasnya
Ketum HMI Mataram ini mendesak pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk memecat oknum polisi yang telah melakukan penangkapan dan dugaan pemukulan terhadap tiga aktivis HMI Jakarta
“Oknum polisi yang telah melakukan penangkapan dan dugaan pemukulan terhadap tiga kader Aktivis HMI Jakarta harus segera dipecat,” ujar Alam Ananami Ketum HMI Mataram yang baru terpilih itu, Sabtu (23/4)
Selain itu, Alam Ananami mengecam segala bentuk tindakan represif terhadap gerakan mahasiswa atau gerakan sipil.
Masih kata dia, mendorong aparat Kepolisian untuk menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia terhadap seluruh warga negara dalam rangka menjaga sendi demokrasi. ***