LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Penemuan kerangka manusia di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur menggegerkan warga setempat, Senin 21 November 2022.
Setelah dilakukan identifikasi, akhirnya diketahui identitas kerangka yang ditemukan tersebut merupakan seorang nenek asal Desa Jurit, Lombok Timur, bernama Inaq Rohan (68).
Dari informasi yang dihimpun, penemuan kerangka manusia tersebut bermula dari warga sekitar yang hendak menebang pohon pisang.
Namun, saat hendak menebang pohon pisang warga mencium aroma bau bangkai hewan yang menyengat disekitar lokasi. Sehingga mengurungkan niatnya dan bergegas kembali menginformasikan kepada warga lainnya.
Setelah melakukan pencarian sumber aroma tersebut, warga menemukan kain sarung dan baju serta kerangka manusia yang berceceran. Penemuan tersebut sontak menggegerkan mereka.
Penemuan itu kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian. Mengetahui laporan tersebut, pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk memasang police line disekitar lokasi penemuan.
Setelah dilakukan identifikasi, kemudian identitas korban diketahui atas adanya laporan warga yang keluarganya menghilang beberapa waktu lalu dengan ciri-ciri yang sama, bahkan dari pakaian yang ditemukan di lokasi sama persis dengan pakaian yang digunakan keluarganya saat terakhir meninggalkan rumah.
Setelah itu, evakuasi terhadap kerangka korban dilakukan oleh tim SAR Kabupaten Lombok Timur dan anggota Polsek Pringgasela serta anggota TNI dari Koramil Masbagik. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah keluarga.
Kapolsek Pringgasela melalui Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Ousman membenarkan adanya penemuan kerangka manusia tersebut, dan telah diketahui identitasnya.
Dari keterangan pihak keluarga, korban meninggalkan rumah dan hilang sekitar satu bulan yang lalu, dan sebelumnya pihak keluarga juga telah melakukan pencarian.
Beberapa tahun terakhir, jelasnya, korban mengalami lupa ingatkan karena usianya yang sudah tua.
“Korban ini mengalami pikun dan sudah beberapa tahun ini dialami, sering tidak tahu jalan pulang,” ungkap Nikolas.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban melalui anak korban menyampaikan bahwa menerima kejadian sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.***