LOMBOK TIMUR

Guru MAN 1 Lotim jadi Juara Favorit Kompetisi Guru Berprestasi Tingkat Nasional

×

Guru MAN 1 Lotim jadi Juara Favorit Kompetisi Guru Berprestasi Tingkat Nasional

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Guru madrasah aliyah negeri (MAN) 1 Lombok Timur, Siti Surodiana menyabet juara favorit dalam kompetisi guru berprestasi tingkat nasional yang digelar Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) melalui Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemenag RI dengan tajuk Anugerah Guru Tingkat Nasional 2022.

Dalam kompetisi ini, para peserta diminta menyusun artikel terkait inovasi pembelajaran, yang juga disertai pengiriman dokumen prestasi guru katagori RA, MI, MTS dan MA.

Untuk kategori MA, Siti Surodiana meraih juara favorit. ”Dengan torehan prestasi ini, sang juara mendapatkan apresiasi dari panitia berupa piala, sertifikat, dan uang pembinaan Rp 3 juta” terang L Dedi Mardono, humas MAN 1 Lombok Timur, Jum’at kemarin.

Melalui keterangan tertulis, Siti Surodiana menyampaikan, judul artikel yang diangkat adalah Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar melalui media spinner berbasis IoT atau Internet Of Thing, untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa di MAN 1 Lotim.

”Spinner berbasis IoT ini dilatarbelakangi dengan adanya kebijakan berlakunya kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka,” jelasnya.

Kurikulum ini, jelas dia, menuntut adanya kemerdekaan dalam belajar. Tujuannya menggali potensi terbesar guru dan siswa untuk berinovasi. Selain itu, juga meningkatkan pembelajaran siswa secara mandiri, lebih menyenangkan, dan fleksibel.

Sementara Kepala MAN 1 Lombok Timur M Nurul Wathoni mengatakan, madrasah bukan saja memotivasi para siswa untuk terus berprestasi. Namun mendorong para guru untuk ikut berkompetisi yang dapat menjadi keinginan dan teladan bagi siswa.

”Kalau gurunya hebat, tentu juga bisa melahirkan siswa dan siswi yang tak kalah hebat,” jelasnya.

Sedangkan kepala Kantor Kemenag Lotim, H. Sirojuddin menyampaikan terima kasih dan turut bangga atas prestasi tersebut.

Ia mengatakan, guru madrasah di Lotim telah menunjukkan kualitasnya di tingkat nasional. Ini tentu membanggakan dan harus bisa menjadi motivasi bagi guru lainnya.

”Guru juga berkewajiban untuk terus meningkatkan kualitas dirinya, termasuk kesiapannya dalam berkompetisi. Jadi prestasi bukan hanya harus diraih oleh siswa, tapi guru juga harus berprestasi karena mereka menjadi tauladan,” tegas Sirojuddin.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *