LOMBOK TIMUR | FMI.COM – Lombok Timur saat ini sudah menjadi kabupaten dengan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) mencapai 95 persen.
Dengan tercapainya UHC menjamin masyarakat Lombok Timur dapat memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan ketika sakit.
Hal itu disampaikan Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik sewaktu membuka kegiatan Kemah Kebangsaan yang digelar oleh Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Lombok Timur pada Sabtu kemarin.
Menurutnya, Pemda akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah sekaligus menekankan pelayanan yang cepat, mudah dan setara.
“Bahwa tidak ada lagi perbedaan pasien umum dan pasien BPJS sehingga tidak diberlakukan pembatasan waktu rawat inap, kemudian obat yang diberikan tetap sama,” jelasnya.
Selain mengingatkan tercapainya UHC, prioritas Pemda lainnya adalah menekan angka stunting. Di hadapan kepala desa yang hadir di Kebun Raya Lemor itu ia menekankan peran penting kepala desa dan perangkatnya mendukung penurunan kasus stunting, mengingat desa sebagai ujung tombak pembangunan.
“Warga itu tinggal di desa dan kelurahan. Ada 98 persen masyarakat Lombok Timur di pedesaan berarti sukses tidaknya itu tergantung bapak ibu yang ada di desa,” katanya.
Ia meminta desa tetap berkoordinasi dan memastikan seluruh balita hadir pada kegiatan Posyandu sehingga pencatatan setidaknya mencapai 98 persen.
“Intinya pastikan semua balita datang ke posyandu, nanti penimbangan dan pengecekan kondisi lainnya akan dilakukan oleh petugas disana,” katanya
Kemah kebangsaan yang bertujuan memperkuat kerjasama dan kolaborasi guna menyukseskan program pemerintah dalam upaya penanganan stunting tersebut juga dihadiri PJ Sekertaris Daerah Provinsi NTB H. Fathurrahman.
Ia memberikan penekanan sama dengan PJ Bupati Lombok Timur dan memastikan sinergisitas dalam upaya menurunkan angka stunting dan persoalan lainnya.***
Cakupan UHC Lombok Timur Mencapai 95 Persen, PJ Bupati Sebut Manfaatnya
