LOMBOK TIMURNasional

Bapanas Ungkap Penyebab Harga Cabai Melambung Tinggi Selama Ramadhan, Termasuk di Lombok Timur

×

Bapanas Ungkap Penyebab Harga Cabai Melambung Tinggi Selama Ramadhan, Termasuk di Lombok Timur

Share this article

LOMBOK TIMUR | FMI – Harga komoditi cabai pada bulan suci Ramadhan di Kabupaten Lombok Timur melambung tinggi, di beberapa pasar harga cabai mencapai ratusan ribu rupiah.

Salah satu pengunjung Pasar Keruak, Tutik mengaku, harga bahan pokok di bulan Ramadhan ini terus mengalami kenaikan, yang paling mahal sekarang harga cabai rawit tembus hingga 130 ribu rupiah perkilogram.

Karena harga cabai yang begitu mahal, kata Tutik penyuka makanan pedas ini harus rela mengurangi penggunaan bumbu dapur tersebut dalam masakannya. Meskipun demikian, ia mengaku tidak heran jika bahan pokok dapur mahal di bulan ramadhan, sebab sudah sering terjadi tahun-tahun sebelumnya.

“Sudah biasa bahan-bahan naik pas bulan puasa. Tapi kondisi ini membuat saya harus mengurangi penggunaan cabai dalam setiap masakan. Syukurnya seperti tomat, bawang merah masih aman harganya. Ya semoga saja tidak ikutan naik. Apalagi nanti dekat-dekat lebaran,” ujarnya, Senin 3 Maret 2025.

Tutik berharap, pemerintah Lombok Timur bisa menekan harga bumbu dapur, agar harganya bisa turun menjelang lebaran. “Kami berharap pemerintah bisa turunkan harga bumbu dapur, terutama cabai menjelang lebaran,” katanya.

Sementara Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, penyebab harga cabe naik akibat cuaca ekstrem di sejumlah wilayah sentra.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, harga cabe rawit merah di beberapa wilayah mencapai Rp160 ribu perkilogram.

Harga cabe (cabai-KBBI) tersebut naik 180,7 persen di atas harga acuan pemerintah (HAP). Berdasarkan data Panel Harga Pangan Minggu kedua (5-11 Januari 2025), kenaikan harga cabe rawit merah di atas HAP terjadi di 236 kabupaten/kota.

“Satu di antara kenaikan cabe rawit merah, khususnya karena faktor cuaca ekstrim, baik itu curah hujan tinggi, sebagian area pertanaman mengalami kebanjiran, dan mungkin karena angin serta serangan hama,” kata Maino di Jakarta.

“Sehingga, memang produksi atau pasokan ke masyarakat mengalami penurunan,” kata Maino, seraya mengatakan, pihaknya akan terus memantau sepekan kedepan.

Menurut Maino, jika ditemukan harga masih tinggi. Maka Bapanas akan melakukan sejumlah kebijakan terhadap kenaikan harga tersebut.

Adapun langkah-langkah yang akan diambil adalah memberikan bantuan subsidi transportasi, fasilitas distribusi pangan, dan melakukan gerakan pangan murah.

“Namun demikian, perlu hati-hati karena situasinya kita mobilisasi, cabagi dari wilayah sentral atau wilayah produksi Jabodetabek khususnya, jangan sampai mengganggu wilayah-wilayah yang lainnya,” katanya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *