LOMBOK TIMUR | FMI – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lombok Timur, soroti menjamurnya tambak udang di gumi patuh karya, terutama yang ada di Desa Pandan Wangi, kecamatan Jerowaru.
Keberadaan tambak udang di desa pandan wangi, kata Ketua Cabang PMII Lombok Timur, Herwadi, hanya menguntungkan kalangan elit, baik yang di daerah maupun provinsi, namun tidak bagi masyarakat sekitar tambak.
“Tidak tertatanya lokasi tambak dengan baik, sehingga limbah tambak langsung terbuang ke laut. Aktivitas ini yang mengakibatkan rusaknya habitat laut,” tegasnya, Jumat 14 Maret 2025.
Selain itu, kata dia, keberadaan tambak udang sangat berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat setempat. Sebelum ada tambak udang masyarakat mengais rezeki dari hasil laut yang melimpah. Namun sejak tambak beroperasi populasi ikan mulai berkurang akibat limbah tambak yang merusaknya habitat laut.
“Kami minta pemerintah daerah berkoordinasi dengan provinsi untuk menutup tambak di desa pandan wangi, karena diduga letak tata ruang tambak tidak sesuai dengan pasal 5 ayat 2 undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang tata ruang,” ungkapnya
Herwandi mengatakan, pihaknya ingin melihat sejauh mana taring pimpinan daerah yang baru. Apakah berani mengambil tindakan untuk kepentingan masyarakat, “Anda di gaji dari pajak rakyat, bukan untuk foto-foto, bukan untuk bersenang-senang akan tetapi untuk membuat sebuah tindakan yang pro terhadap rakyat. Kami tunggu itu,” tegas Herwadi.
Sosok pimpinan cabang PMII Lombok Timur itu meminta supaya tambak-tambak yang mematikan mata pencaharian masyarakat agar di tutup, termasuk yang ada di desa pandan wangi. “Kalau sampai apa yang menjadi keluhan masyarakat tidak direalisasikan, maka dalam waktu dekat panggung jalanan akan menjadi solusi,” ancamnya.***