LOMBOK TIMUR | FMI – Lembaga Kajian Kebijakan dan Transparansi (LK2T) Lombok Timur menyoroti kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur berdasarkan laporan keuangan triwulan pertama tahun 2025 (Januari–Maret).
Dalam laporan tersebut, kata Wahyu, PDAM mencatat pendapatan sebesar Rp5.337.245.000, namun beban usaha mencapai Rp5.351.013.157. Artinya, terdapat selisih kerugian sebesar Rp 13.768.157.
Kendati demikian, lanjutnya, setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lain-lain, PDAM masih berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp5.328.652.
Berdadarkan kajian kami di LK2T, jelas Wahyu, pihaknya menilai kondisi tersebut belum menunjukkan tanda-tanda kesehatan finansial yang kuat.
“Jika kita lihat neraca keuangannya, terdapat investasi jangka pendek dalam bentuk persediaan sebesar Rp3.348.666.379. Sementara kewajiban lancarnya mencapai Rp875.329.960. Rasio keuangan ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh belum mampu menutupi kewajiban secara optimal,” ujar aktivis Mahasiswa tersebut.
Mahasiswa Universitas Gunung Rinjani itu menambahkan, bahwa investasi jangka pendek tersebut juga belum memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya di LK2T menyimpulkan bahwa kondisi keuangan PDAM Lombok Timur saat ini belum berada dalam posisi yang sehat.
“Perlu langkah-langkah konkret dan segera dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini,” tegas Wahyu.
Melihat kondisi di tubuh PDAM tersebut, LK2T memberikan beberapa rekomendasi strategis.
1. Penambahan sumber mata air atau pengembangan produk dagangan untuk meningkatkan pendapatan.
2. Mengurangi tingkat kehilangan air (Non-Revenue Water/NRW) yang masih tinggi.
3. Perbaikan manajemen secara menyeluruh, baik dari aspek teknis maupun administratif.
4. Penagihan piutang secara massif dan sistematis, guna menekan angka piutang yang menumpuk.
LK2T berharap pihak manajemen PDAM bersama pemerintah daerah segera melakukan evaluasi mendalam untuk menyelamatkan perusahaan daerah ini agar tetap mampu memberikan layanan air bersih yang optimal bagi masyarakat Lombok Timur.***