LOMBOK TIMUR | FMI – Serikat Buruh Migran Indonesia Nusa Tenggara Barat (SBMI NTB) gelar kegiatan sosialisasi dan diskusi dengan tema “Menjadi Pekerja Migran yang Benar”. Kegiatan itu dilakukan di, gedung PLUT Lombok Timur, Kamis 21 Agustus 2025.
SBMI NTB gandeng Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Ketua SBMI NTB, Usman mengatakan, kegiatan sosialisasi menjadi pekerja migran yang benar tujuannya untuk mendorong desa dan kelurahan agar memiliki peraturan desa (Perdes) untuk sama-sama melindungi PMI di desa setempat. Apalagi, kata dia, Lombok Timur sudah memeliki Perda dan Perbup Perlindungan PMI.
“Itu supaya masyarakat kita, sejak mendaftar di perusahaan dan diberikan rekomendasi oleh kelurahan maupun desa. Sudah masuk kewajiban mereka melindungi rakyatnya,” ujar Usman
Lebih lanjut, Usman menegaskan bahwa kegiatan ini, bagian dari cara pihaknya membantu pemerintahan Smart. supaya benar-benar Smart melakukan perlindungan terhadap seluruh masyarakat, baik yang menjadi pekerja migran keluar negeri maupun di dalam negri.
Sementara itu, Sekretari Daerah (Sekda) Juaini Taofik, mewakili Bupati Lombok Timur memberikan apresiasi kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang sukses menggelara sosialisasi dengan melibatkan semu pihak.
“Kiata apresiasi salah satu NGO yang fokus kepada isu-isu pekerja migran, yakni SBMI yang hari ini mengajak banyak pihak, P3MI, calon pekerja migran, pemerintah Provinsi, kabupaten, kepala desa dan aktivis, karena memang masalah PMI ini baru bisa kita selesaikan kalau kita berkolaborasi,” ujarnya.
Juaini Taofik mengatakan, Kabupaten Lombok Timur sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2021 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Peraturan Bupati (Perbup) Lombok Timur nomor 79 tahun 2024 mengatur tentang Pemberdayaan Sosial Ekonomi dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya.
“Kalau itu (Aturan) tidak kita laksanakan, lalu tidak kita guyup gotong royong maka itu hanya sekedar mimpi,” ujarnya
Sekda Lombok Timur yang akrab disapa Kak Ofik itu mengungkapkan, beberapa desa sudah mulai fokus melatih pemudanya yang siap menjadi calon pekerja migran. “Itu juga penting, tapi jauh lebih penting itu melindungi dengan bersama-sama kita mensosialisasikan, mengkampanyekan stop menjadi PMI yang unprosedural, berangkatlah menjadi pekerja migran Indonesia yang prosedural,” tukasnya.
Kegiatan tersebut dibarengi dengan pemberian penghargaan kepada Polres dan Pengacara SBMI Lombok Timur.***
Sukses Gelar Sosialisasi, Sekda Lotim Apresiasi Inisiatif SBMI Dorong Desa Susun Perdes Perlidungan PMI
