Mataram, FMI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyoroti perbincangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dikutip dari garismerah.com pertemuan tiga menteri membahas tentang pengembangan infrastruktur penunjang sektor pariwisata dan upaya pelestarian cagar budaya hingga peningkatan kualitas SDM di destinasi pariwisata.
Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, mereka sudah sepakat untuk mengedepankan pariwisata berbasis kelestarian cagar budaya di Kawasan Borobudur.
“Zona berikutnya nanti akan dipimpin oleh Mas Nadiem dan Mas Erick, mereka akan mensupport dengan kegiatan yang berdampak pada ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya di sektor parekraf, serta mendorong dangdut menjadi UNESCO Heritage,” ungkapnya, Rabu (3/3/21)
Dari sisi infrastruktur penunjang di sektor pariwisata, Sandiaga Uno juga telah berdiskusi dengan Menteri BUMN untuk pembangunan infrastruktur wisata bahari. Pembangunan ini dilakukan agar setiap daerah yang memiliki destinasi wisata bahari dapat terkoneksi.
Menyikapi hasil perbincangan tiga menteri tersebut, HMI Cabang Mataram melalui Kepala Bidang Parawisata dan Ekonomi, mendukung kebijakan yang digagas Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif itu.
“Akan tetapi tidak hanya pada destinasi prioritas,” kata Marjan Kabid Parawisata dan Ekonomi HMI Cabang Mataram itu. Sabtu (6/3/21)
Lebih lanjut, Marjan menegaskan bahwa, dirinaya sangat mendukung setiap kebijakan yang dimulai dari peningkatan SDM.
Melihat kekayaan alam yang dimiliki Negara ini, kata Marjan, Indonesia tidak memiliki kekurangan dari segi alamnya
Disisi lain, kata Marjan, upaya yang akan kami lakukan berdasarkan hasil Rapat Kerja HMI Cabang Mataram Bidang Pariwisata dan Ekonomi lebih kepada praktek lapangan.
“Salah satu upaya yang akan kami lakukan adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia dan membentuk Desa Wisata Binaan,” jelas aktivis HMI itu
Selain itu, Marjan mendorong adanya kerjasama dan sinergitas kolektif dalam membangun daerah.
Redaksi-FMI
