NewsNTB

Gus Yaqut Kunjungi Kediaman TGH. L. M. Turmudzi Badarudin Di Bagu

×

Gus Yaqut Kunjungi Kediaman TGH. L. M. Turmudzi Badarudin Di Bagu

Share this article


Lombok Tengah, FMI – Sejak Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas sampai di Nusa Tenggara Barat (NTB) ia mengunjungi berbagi lokasi, selain kunjungan di kota Bima dalam meninjau lokasi pembangunan IAIN Kota Bima dan meresmikan beberapa gedung kemenag di NTB.

Pada Jum’at (12/3/21) sekitar pukul 20.30 Wita, ia melakukan silaturrahmi di kediaman TGH. L. M. Turmudzi Badarudin, pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda, Desa Bagu, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah.

Terlihat, aparat kepolisian Polres Lombok Tengah mengawal ketat kedatangan Menag RI ini.

Turut hadir, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tohir, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Dr. KH. Muhammad Zaidi Abdad, M.Ag, Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama, Witjaksono, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah, H. Zamroni Azis.

Selain itu, hadir juga Rektor Universitas Qamarul Huda Badaruddin, Drs. H. L. Azhari, M.Pd.I, Rektor Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu, Dr. H. M. Ahyar Fadly, M.Si, Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu beserta Santriwan dan Santriwati Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama NTB, Prof. Dr. TGH. Masnun Tohir menyampaikan ucapan selamat atas kedatangan Menteri Agama Republik Indonesia di Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu.

Turut serta Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Dr. KH. Muhammad Zaidi Abdad, M.Ag mengucapkan selamat datang kepada menteri agama RI. Dirinya menegaskan, ini merupakan sebuah Motifasi bagi Santriwan dan Santriwati.

“Oleh karena itu mari kita berdoa semoga beliau selalu diberikan kesehatan,” imbuhnya

Sementara itu, didepan para santri dan santriwati Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa sebagai seorang santri kita tidak boleh berkecil hati, sebaliknya kita harus bangga dan gagah sebagai seorang Santri. Pasalnya, santri adalah pejuang dalam mengusir penjajahan di Negara Republik Indonesia.

Menurutnya, menjadi santri itu penting, minimal kita bisa menjadi Menteri Agama bahkan bisa jadi Presiden, Untuk mewujudkan itu tentunya harus ikhtriar dan rajin belajar.

“Indonesia tidak akan pernah berdiri apabila tidak ada Santri. Harapan kedepannya dengan Santri maka masa depan Indonesia akan semakin cerah,” tegasnya

Redaksi-FMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *