LOMBOK TIMURNews

Himpaudi Datangi Dikbud Lotim Tagih Dana Insentif Janji Politik Sukma

×

Himpaudi Datangi Dikbud Lotim Tagih Dana Insentif Janji Politik Sukma

Share this article

Lombok Timur, FMI – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Lombok Timur datangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Pertanyakan dana intensif yang dititipkan Bupati Sukiman, Jum’at (16/4/21)

Ketua Himpaudi Lotim Usman S.Pd saat ditemui wartawan usai dialog, Jum’at (16/4/21) mengatakan, ada anggaran yang dititip oleh Bupati baik hibah dan bansos di Dikbud Lotim. Kami tidak terlalu tau masalah itu, yang terpenting dan kami inginkan guru-guru PAUD lebih banyak yang tersentuh.

“Ada oknum dari luar yang keliling mencari data sekitar 2 tahun yang lalu, itu yang dilanjutkan. Data kita mintak itu untuk dirubah, karena guru-guru kita sudah lama mengabdi,” ungkapnya

Ya, tutupi janjilah, kata Usman, karena kemarin mengajak politik supaya diperhatikan, nah itu solusi terakhir yang kami lakukan supaya ada perhatian Daerah ke guru PAUD.

Ditanyakan terkait dana yang bersumber dari Baznas kepada guru PAUD yang berupa insentif. Usman menanggapi bahwa, itu bukan dari Baznas, tetapi orangnya bekerja di Baznas keliling mencari data dua tahun lalu, dan itu yang diusulkan melalui Dikbud untuk mendapatkan insentif ini.

“Jadi uangnya bukan dari baznas, Baznas menjalankan program itu, tapi belum ada guru PAUD yang tersentuh. Yang disentuh guru SD dan SMP, itu informasi programnya. Bahkan kami berkali-kali minta, karena guru PAUD yang paling ikhlas tapi tidak dapat apa-apa, Kalau di SD dan SMP kan ada dana BOS setiap triwulan, kan besar mereka dapatkan beasiswa,” kata Usman

Lanjut Usaman, selama ini kita ingin keterbukaan terkait data-data itu, supaya saya sebagai ketua Himpaudi tidak di fitnah oleh temen-temen, karena bahasa Pak Bupati yang sudah serahkan dana insentif untuk 600 orang. “Tapi mana dia,” tegasnya

Nah itu kan orang lain yang mengerjakan, dan hanya 80 orang yang kami tau. “Karena orang luar yang cari data itu, jadi kami gak tau yang 600 orang itu,” tegasnya

Sementara itu, Kadis Dikbud Ahmad Dewanto mengatakan, kami selaku pemerintah daerah sampai hari ini belum mampu mengcover seluruh guru kita baik dari jenjang PAUD, SD, SMP, secara umum untuk memberikan, katakanlah itu honor.

Persoalan-persoalan yang kita hadapi selama Tiga tahun terakhir ini, kata Kadis Dewanto, soal aspek anggaran. Tetapi pemerintah sangat memikirkan bagaimana caranya untuk bisa memberikan insentif semaksimal mungkin yang pemerintah mampu kepada guru-guru kita, baik itu PAUD, SD, maupun SMP.

“Kami sekarang profesional, seberapa mampunya kita, itu dulu yang kita berikan,” ungkapnya

Ditanyakan terkait adanya 600 orang yang dititp lewat Dikbud, Dewanto mengatakan bahwa itu masa lalu.

Untuk mengetahui kronologisnya, kata Dewanto, Ia akan telusuri itu dari awal mekanisme pengusulan, siapa yang menyampaikan ke pimpinan sehingga pimpinan mengarahkan ke Dikbud untuk mengalokasikan itu.

“Saya tidak bisa menjawabnya sekarang, saya harus telusuri dari pejabat pendahulu saya supaya ada referensi saya,” tandasnya

Redaksi-FMI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *