Lombok Timur, FMI – Trend bonsai atau pengerdilan tanaman di Lombok Timur akhir-akhir ini semakin masive terjadi dan semakin banyak penikmatnya.
Trend bonsai ini, berdampak pada isu-isu lingkungan seperti longsor pada Daerah Aliran Sungai (DAS), dikarenakan para penikmat tidak tebang pilih untuk mengambil bahan yang akan dijadikan bonsai, salah satunya tanaman yang memang benar-benar dilindungi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, SMA Negeri 1 Suralaga pada kurikulum Prakarya Kewirausahaan (PKWU) melakukan budidaya bonsai kelapa dan bonsai tumbuhan yang memang benar-benar menjadi hama bagi petani.
“Kegiatan budidaya bonsai ini baru dijalankan kurang dari 1 tahun,” ungkap Muhammad Mursidin selaku penanggung jawab PKWU saat di wawancarai di SMAN 1 Suralaga, Jum’at (21/5/21)
Menurutnya, ia tidak berani melakukan pembonsaian pada tumbuhan-tumbuhan yang memang benar-benar dilindungi oleh pemerintah. “Kami hanya melakukan kegiatan pembonsaian pada tumbuhan yang memang benar-benar menjadi hama bagi petani,” ujarnya
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa, tahun depan berencana membudidayakan bonsai kayu sambil mengedukasi siswa tentang isu-isu lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini khusunya bagi siswa kelas 10.
“Saat ini jumlah bonsai kelapa kami kurang lebih 400 tencananya tahun depan kami akan mengdakan pameran dengan tema 1000 bonsai tentunya sambil mengedukasi teman-teman komunitas,” pungkasnya
Mursidin sapaan akrabnya berharap, semoga SMAN 1 Suralaga menjadi barometer bagi penikmat bonsai agar lebih tebang pilih untuk tumbuhan-tumbuhan yang seharusnya dibudidayakan menjadi bonsai. (FMI-004)