Lombok Timur, FMI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HIMMAH NWDI Lombok Timur melakukan Aksi peduli Palestina dan mengecam serangan yang terjadi di sekitar masjid Al-Aqsa.
Aksi ini dimulai dari simpang empat BRI Selong dan berakhir di depan gedung kantor Bupati Lombok Timur, Senin (24/5/21).
Masa aksi yang tanpa pengawalan polisi tersebut sempat mengalami cekcok dengan pengendara dan sopir truk yang sedang melintas di jalan simpang empat BRI Selong.
Zaeni Hasyari Ketua Umum Himmah NWDI Lotim yang juga Kordinator Umum aksi unjuk rasa tersebut mengatakan, sampai sekarang pihak Pemda Lotim belum bersikap secara tegas terkait konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
“Oleh karena itu, kami mendesak Pemda segera bersikap dan itu yang melatarbelakangi kami melakukan aksi ini,” pungkasnya
Menurutnya, solusi untuk pernyataan sikap Pemda Lotim ini dengan memboikot produk dari Israel. Namun tidak semua hal kita boikot, lanjutnya, dengan meminimalisir perizinan ritel modern secara tidak langsung kita akan memajukan UMKM daerah,” ujarnya.
Selain itu, ia sangat menyayangkan tidak ada pihak kepolisian yang melakukan pengawalan, padahal pihak mahasiswa sudah melayangkan surat secara resmi kepada pihak Polres untuk melakukan aksi.
“Kami sangat kecewa dan sayangkan pihak Polres Lotim tidak mengawal jalannya aksi kami, padahal itu adalah tugas mereka sebagai institusi kepolisian untuk menjaga dan mengawal demonstrasi,” tegasnya
Aksi berakhir dengan damai setelah salah satu perwakilan dari Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat menemui masa dan menyatakan sikap siap mendukung semua tuntutan yang dilontarkan oleh Himmah NWDI Lotim dengan penandatangan persetujuan tuntutan tersebut.
Lebih lanjut ia menegaskan, jika selama 7×24 jam tidak ada penanganan dari Pemda, maka kawan-kawan mahasiswa akan turun ke jalan kembali untuk menuntut perjanjian itu. (FMI-003)