Lombok Timur, FMI – Yuli Handayani Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akhirnya tiba di kantor Disnakertrans Lombok Timur, Selasa (15/6/21)
Untuk diketahui, kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Yuli Handayani dinantikan oleh berbagai pihak yang turut memperjuangkannya.
Selain Tim Satgas, SBMI Lombok Timur, dan terlihat pula para Mahasiswa UGR yang terhimpun dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE).
Alfathul Ferdian, Sekertaris BEM FE UGR mengungkapkan rasa syukur atas kepulangan Yuli Handayani
“Kami bersyukur atas kepulangan mbak Yuli, meskipun perjuangan kami tidak semaksimal kawan-kawan satgas. Setidaknya kami pernah menorehkan keringat untuk menyuarakan kondisi kemanusiaan di Lotim,” ungkapnya
Ia berharap, Pemerintah melibatkan mahasiswa dalam program-program pemberdayaan manusia agar dapat meminimalisir kejadian seperti ini di kemudian hari.
Sementara itu, di tempat terpisah, Usman ketua SBMI Lotim melaui via WhatsApp, Selasa (15/6/21) menegaskan, Pemerintah Daerah jangan tidur saat PMI terkena musibah seperti Yuli Handayani ini.
“Kepulangan PMI Yuli Handayani ini membawa bekas di siksa, kakinya patah,” kata Usman
Melihat kondisi PMI kita ini, apa tindakan yang akan di ambil oleh pemerintah?. Sedangkan Pemda Lotim tidak menyediakan anggaran untuk pemulangan PMI.
“Melalui Disnakertrans seharusnya Pemda Lotim memberikan anggaran untuk pemulangan PMI yang terkena musibah,” ungkapnya (FMI-001)
