LOMBOK TIMUR

Mahasiswa UGR Kepung DPRD Lotim, Sampikan Keluhan Petani

×

Mahasiswa UGR Kepung DPRD Lotim, Sampikan Keluhan Petani

Share this article

Lombok Timur, FMI – Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lombok Timur kembali dikepung puluhan Mahasiswa dari Universitas Gunung Rinjani (UGR), pada Kamis (23/9/21)

Puluhan mahasiswa ini menggelar aksi demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi yang dikeluhkan oleh mayoritas petani di Lotim. Diantaranya, persoalan harga pupuk yang menjulang tinggi, masalah harga tembakau yang kian memburuk, harga cabai yang menurun dan soal irigasi dibagian selatan yang memprihatinkan.

Koordinator Umum (Kordum) massa aksi, Rifaldi Saputra mengatakan bahwa hadirnya di kantor DPRD Lotim dalam rangka menyuarakan aspirasi masyarakat yang saat ini sedang mengalami sekelumit persoalan, terutama masyarakat petani.

“Sekelumit persoalan yang dialami oleh petani salah satunya harga pupuk bersubsidi yang menjulang tinggi. Hal inilah yang dapat merugikan petani, karena tidak sesuai dengan harga hasil panennya,” kata Kordum Massa aksi Rifaldi Saputra,

Lanjut dia, ada juga Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk urea itu Rp. 2.250, tapi sekarang sampai dengan Rp 5.000. Ini yang menjadi tuntutan kita, karena yang kita suarakan ini aspirasi-aspirasi masyarakat yang nantinya kita sampaikan juga ke pihak-pihak terkait

Selain masalah pupuk, Rifaldi juga menyampaikan tuntutan dalam aksi demonstrasi kali ini terkait dengan masalah irigasi bagi petani di wilayah selatan yang belum tuntas.

“Di wilayah selatan itu, ada petani yang mengairi sawahnya dengan es balok. Tentu hal itu sangat memprihatinkan, makanya kami suarakan aspirasi dari petani-petani kita saat ini,” ujarnya. Kemudian menyebut bahwa irigasi di selatan harus di prioritaskan oleh pemerintah agar air mengaliri sawah petani.

Masih kata dia, belum lagi terkait harga tembakau yang saat ini semakin merugikan para petani, sama halnya dengan harga cabai yang semakin anjlok sehingga segala persoalan itu semakin merugikan para petani, khususnya di Lotim.

Dikutip dari barbareto.com Wakil Ketua DPRD Lotim H. Daeng Paelori dan M. Badran Achsyid menemui massa aksi secara langsung di depan pintu kantor DPRD. Menariknya, kedua Wakil Ketua Dewan itu mengajak Mahasiswa duduk bersila, lalu berdiskusi terkait dengan apa yang menjadi tuntutan dari massa aksi.

Daeng Paelori pada kesempatan itu mengapresiasi massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGR, karena telah ikut serta berperan untuk mengingatkan Pemda dan DPRD Lotim terkait dengan persoalan yang dikeluhkan para petani.

Menurutnya, persoalan yang disampaikan oleh Mahasiswa itu sudah menjadi catatan klasik tiap tahunnya bagi daerah. Bahkan Ia secara tegas mengatakan sudah menyampaikan apa yang menjadi tuntutan Mahasiswa saat ini.

“Terkait dengan harga pupuk yang semakin menjulang tinggi, kami sudah mendesak pemerintah supaya pupuk bersubsidi dihilangkan. Sebab, terlalu banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab ikut dalam memainkan harga pupuk subsidi tersebut,” kata Wakil Ketua DPRD Lotim yang karib di sapa HDP ini.


Lanjut dia mengatakan, kalaupun pupuk subsidi ditiadakan, justru hal itu akan berdampak positif bagi petani. Pasalnya dengan begitu, tentunya persaingan harga pupuk akan semakin kompetitif di tengah masyarakat.

“Kalau dijual secara bebas, itu akan kompetitif. Kalau ada subsidi, justru nanti banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab sehingga merugikan para petani kita,” tandasnya.

Selain itu, terkait dengan hasil panen petani yang harga jualnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal itu juga sudah diatensi oleh pihaknya dengan membuat Perda inisiatif DPRD Lotim, pada bulan Maret 2021 tentang perlindungan hasil kontrak pertanian.

“Kami yakin apa yang disampaikan adik-adik kali ini, sudah kami sampaikan juga ke pemerintah daerah,” ujarnya

Kami mendengar dan memantau, kata dia mengakui bahwa memang pihaknya tidak 100 persen memuasakan, tapi setidaknya sudah mengupayakan langkah-langkah tersebut. (FMI-001)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *