Mataram, FMI – Atensi khusus akan diberikan pihak Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) atas aksi sekelompok massa tidak dikenal yang mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak di pesantren AS-Sunnah, Desa Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel, kabupaten Lombok Timur, pada Minggu (2/01)) dinihari.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, kejadian tersebut diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.
“Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut baik kasus perusakan maupun video ujaran kebencian yang telah beredar. Percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat kami harap agar tetap tenang,” jelasnya.
Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan warga juga telah mendatangi Polda NTB untuk menyampaikan laporan, terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut.
Untuk itu warga diharap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu jalannya proses penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.
Dijelaskan, untuk tetap menjaga Kamtibmas di Markas As-sunah Bagik Nyaka dan lokasi pembangunan masjid Imam Asy Syafi’i serta rumah H. Sunardi selaku ketua pembangunan Masjid, telah dilakukan pengamanan ekstra dari Polres Lotim dan Brimob serta menjaga status quo TKP tersebut.
Selain itu, Artanto menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan melakukan penebalan pengamanan dari sabhara polres dan kompi brimob Lotim.
“lagi sekali kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan,” pungkasnya. (FMI)