Lombok Timur, FMI – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Bambang Kristiono menegaskan bahwa potensi anak muda di Lombok Timur sangat beragam. Salah satunya di sepakbola.
Melihat potensi itu, HBK sapaan karib Legislatif tersebut berinisiatif untuk mendirikan Lombok Football Club (LFC), yang managementnya diatur oleh anaknya Rania yang juga lahir dari kalangan milenial.
Kemudian untuk menopang itu, sambung HBK, dibentuklah suporter militan bernama BABALO yang diketuai oleh Aweng.
“Mereka semua, (Pemain LFC, red) adalah anak-anak muda putra asli NTB,” ujar HBK saat membuka kegiatan Jambore Kebangsaan yang di inisiasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Poros Muda Nusantara, Selong (27/12)
LFC ini memang belum bisa jadi pemenang. Namun, lanjut dia, kita percaya bahwa kedepannya LFC mampu menjadi pemenang.
Di Lombok banyak mapia bola, ujar HBK, bahkan itu membuat sepakbola di NTB ini tidak maju-maju. Untuk itu pada tahun 2022 mendatang ia memastikan bahwa tidak akan ada lagi mapia bola di Lombok. Sebab ia akan melaporkan jika menemukan kecurangan dalam dunia sepakbola di NTB.
“Saya bersumpah dan berjanji tahun 2022 tidak akan ada lagi Mapia Bola di Lombok, dengan cara yang akan saya lakukan, jika ada kecurangan yang terjadi dalam dunia sepakbola di NTB akan saya laporkan ke APH untuk ditindaklanjuti,” tegasnya. Sembari mengatakan bahwa setiap pertandingan ia berjanji akan panggil ketua PSSI dan siap untuk memfasilitasi.
Lebih lanjut, kata dia, ada Selasa (28/12) besok pihaknya akan membuka seleksi untuk anak-anak muda yang mau bergabung di LFC. Pada kesempatan ini HBK membutuhkan 33 pemain profesional dan perbulannya akan terima gaji diatas UMR.
Selain itu, HBK akan fasilitas tempat penginapan di asrama dan akan diberikan uang makan Rp. 100.000 perhari dan bagi yang kuliah akan diberikan beasiswa.
“Pemain LFC ini kita fasilitasi, sudah kita buktikan dengan memfasilitasi kostum dengan harga mulai dari Rp. 500.000 dan bahkan Rp. 700.000 untuk yang berkelas,” ujarnya, kemudian menyebutkan bahwa dalam hal ini dirinya bukan sombong. Namun, kata dia, ini sebagai upaya mengapresiasi potensi anak muda.
Masih kata dia, beginilah perjuangan kita untuk merawat potensi anak-anak muda Lombok dengan membuatkan wadah di sepak bola. Melalui ini, kita dorong anak-anak muda baik yang dari Lombok maupun Sumbawa untuk berkarir secara profesional.
“Keberhasilan adalah hak kalian semua dan keberhasilan tidak memandang kalian dari kalangan siapa akan tetapi harus konsisten dan harus tetap diikhtiarkan,” terangnya.
Keberhasilan itu tentu membutuhkan keseriusan, sambungnya, dan takdir itu tidak bisa tanpa diiringi dengan ikhtiar dan proses tidak akan pernah yang namanya mengkhianati hasil.
“Jika kalian menginginkan perubahan jangan tunggu datang perubahan itu sendiri, tapi kalian anak muda buat perubahan itu,” tutupnya (FMI)